SOLOPOS.COM - Team principle Ferrari, Stefano Domenicalli, menginginkan adanya investigasi atas menurunnya performa buruk timnya di GP Hongaria, akhir Juli lali. (dok. JIBI/Reuters)

Team principle Ferrari, Stefano Domenicalli, menginginkan adanya investigasi atas menurunnya performa buruk timnya di GP Hongaria, akhir Juli lali. (dok. JIBI/Reuters)

Team principle Ferrari, Stefano Domenicalli, menginginkan adanya investigasi atas menurunnya performa buruk timnya di GP Hongaria, akhir Juli lali. (dok. JIBI/Reuters)

Solopos.com, MUNICH — Tim Formula One (F1), Ferrari, menginginkan investigasi secara detail atas performa buruk mereka di Sirkuit Hungaroring, pada Grand Prix (GP) Hongaria, akhir Juli lalu. Tim berlogo Kuda Jingkrak tersebut meyakini pergantian struktur pengikat ban Pirelli yang kembali memakai bahan kavelar ikut menjadi penyebab performa buruk mereka.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Pergantian ban ke bahan lama itu dilakukan Pirelli setelah beberapa pembalap mengalami pecah ban pada Grand Prix (GP) Inggris di Sirkuit Silvestone, atau seri balapan sebelum Hongaria. Pirreli lantas mengganti bahan pengikat ban dari metal kembali ke kavelar, seperti yang pernah dipakai pada balapan jet darat musim 2012 silam.

Tapi celakanya, pergantian itu justru membuat Ferrari mati gaya saat berada di Hungaroring. Pembalap nomor satu Ferrari, Fernando Alonso gagal naik podium karena hanya mampu finis di peringkat kelima.

Team principal Ferrari, Stefano Domenicali, pun menargetkan investigasi tersebut selesai sebelum GP Belgia, 25 Agustus mendatang. Bos Tim Kuda Jingkrak itu berharap bisa segera menemukan solusi secepatnya.

“Kami butuh memahami jika ini menyangkut kasus itu [perubahan ban] dan bagaimana harusnya bersikap, karena penggunaan struktur ban ini akan berlangsung sampai akhir musim,” terang Domenicali, dilansir Autosport, Sabtu (3/8/2013) WIB.

“Kemudian banyak hal akan tergantung pada pilihan di akhir musim. Ini sesuatu yang perlu kami analisa secara hati-hati, seperti Mercedes yang memecahkan isu itu setelah mengalami tragedi masif saat balapan,” tukas Domenicali.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya