SOLOPOS.COM - Pembalap Red Bull Formula One Daniel Ricciardo dari Australia (kiri) berada di depan pembalap Ferrari Formula One Kimi Raikkonen pada ajang Australian F1 Grand Prix di Albert Park circuit, Melbourne. JIBI/Reuters/Brandon Malone

Formula One selama ini dikenal sebagai ajang balap mobil terbaik di dunia. Namun jika balapan berlangsung membosankan, Red Bull akan keluar.

Solopos.com, MELBOURNE—Red Bull berancang-ancang untuk hengkang dari ajang Formula One (F1) jika kejuaraan balap mobil terbaik di dunia ini berlangsung membosankan. Tim juara dunia empat kali ini kesal dengan Mercedes yang masih mendominasi F1. Terutama setelah tim asal Jerman tersebut memenangi seri perdana GP Australia, Minggu (15/3/2015).

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Setelah merajai F1 selama empat musim beruntun sejak musim 2010, kejayaan Red Bull tumbang di musim 2014. Mercedes-lah yang mengambil alih tempat Red Bull sebagai penguasa baru F1 dengan menjadi juara dunia pembalap dan konstruktor seiring dengan peralihan ke mesin turbo.

Semusim berlalu, performa Red Bull yang mengandalkan mesin Renault tak juga membaik. Bahkan, di seri pertama di Sirkuit Albert Park, hanya Daniel Ricciardo yang finis di urutan keenam, sementara anggota baru tim Banteng Merah, Daniil Kvyat, tak lolos kualifikasi lantaran tersandung masalah gearbox.

“Kami akan mengevaluasi seperti yang kami lakukan setiap tahun. Jika kami tak puas, kami akan keluar. Bahayanya adalah jika Mateschitz [pemilik Red Bull] kehilangan gairahnya untuk F1,” ungkap penasehat Red Bull, Helmut Marko, dilansir Sky Sports, Senin (16/3).

Menurutnya, penggunakan power unit turbo ini adalah solusi yang salah untuk F1. Selain itu, regulasi teknis balapan jet darat ini terlalu kompleks dan mahal. Pihaknya pun menginginkan ada pengurangan biaya. Jika ini masih tetap dilanjutkan, bukan tidak mungkin bakal membunuh olahraga ini.

Bos Mercedes, Toto Wolff, menyayangkan sikap Red Bull yang tak profesional. Menurutnya, tim juara dunia empat kali itu mesti memilah persoalan internal dengan Renault dan tak perlu mencari alasan menyusul kinerja buruk yang mereka dapat di Australia.

Bos Red Bull, Christian Horner, sempat meminta FIA untuk membikin sejumlah regulasi demi mencegah dominasi sebuah tim dalam kejuaraan ini selama bermusim-musim. Wolff berpendapat Horner dkk. seharusnya lebih berkonsentrasi untuk memperbaiki penampilan tim daripada menyalahkan pihak lain.

“Jika Anda sudah ada di F1, maka berusahalah mengalahkan semuanya. Tunjukkan performa terbaik Anda. Ini bukan tentang bagaimana di masa lalu. Tegakkan kepala Anda, bekerja keras, dan berusaha sebaik-baiknya,” jelas Wolff. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya