Sport
Senin, 21 Desember 2015 - 06:50 WIB

FORMULA ONE : Mercedes Ogah Bahas Kontrak Rosberg

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Formula One diwarnai dengan mencuatnya isu masa depan Nico Rosberg di Marcedes.

Solopos.com, BRACKLEY — Kontrak Nico Rosberg hanya tinggal semusim hingga akhir 2016. Namun demikian, Mercedes belum mau terburu-buru untuk memperpanjang masa kerja runner up Formula One (F1) 2015 itu. Menurut tim juara dunia F1 2015 itu, terlalu dini untuk memutuskan masa depan Rosberg.

Advertisement

Pembalap Jerman ini berseragam Mercedes sejak musim 2010 lalu. Mercedes jadi tim kedua Rosberg sejak debut di ajang F1 bersama Williams musim 2006 hingga 2009. Dalam tiga musim terakhir ia berduet dengan Lewis Hamilton. Hanya, ia kalah saing dengan Hamilton dalam dua musim ini dengan puas sebagai runner up.

Mercedes dianggap lebih mementingkan Hamilton daripada Rosberg terkait kontrak. Jika tim pabrikan Jerman ini memilih menunggu untuk membicarakan kontrak baru dengan Rosberg, maka tak demikian dengan Hamilton yang mampu mempersembahkan dua titel juara dunia beruntun musim 2014-2015.

Mercedes langsung mengikat Hamilton dengan kontrak eksklusif hingga musim 2018 mendatang. Perjanjian anyar ini resmi diteken pembalap asal Inggris itu, Mei 2015 lalu. Kabarnya nilai kontrak sang juara dunia itu mencapai 100 juta poundsterling atau sekitar Rp2,06 triliun.

Advertisement

Line up pembalap kami luar biasa. Keduanya adalah hal yang sangat penting dalam tim. Tapi, ini terlalu dini membicarakan kontrak Rosberg. Saya ingin melihat bagaimana musim ini berjalan. Ada beberapa area yang ingin kami kembangkan bersama sebagai tim,” Direktur Eksekutif Mercedes, Toto Wolff, dilansir Planetf1.com, Minggu (20/12/2015).

Sebelumnya, Mercedes memperingatkan Hamilton dan Rosberg soal perseteruan mereka dalam dua musim terakhir. Apabila persaingan rekan satu tim itu berlanjut hingga merugikan tim, Mercedes tak segan bakal mendepak kedua pembalap papan atas F1 tersebut.

Di awal musim 2015 hubungan Hamilton dan Rosberg sudah membaik daripada sebelumnya di musim 2014. Tapi, kondisi ini kembali memanas setelah GP Amerika Serikat, Oktober lalu. Hal ini berlanjut hingga seri terakhir GP Abu Dhabi, akhir November 2015.

Advertisement

“Lewis dan Nico tahu betul apa yang dimaksudkan. Tapi, semangat sebagai tim sangat esensial. Jika ada permusuhan dalam tim yang bisa merugikan sehingga kami tak mampu lagi mengatasi ini, maka kami harus menilik lagi soal pembalap di masa depan,” jelas Wolff.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif