Formula One telah menerapkan sistem penalti untuk melindungi para pembalap. Sistem ini dinilai sudah saatnya diubah.
Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci
Harianjogja.com, FAENZA — Pembalap Toro Rosso Max Verstappen menilai, bahwa Formula 1 harus mengubah sistem penalti. Akibat sistem tersebut, para pembalap harus berpikir dua kali untuk melakukan overtaking dan merusak pertunjukkan balap di mata fans.
Sistem penalti mulai diterapkan di F1 pada awal musim 2014. Jika pebalap telah mengoleksi 12 poin dalam periode 12 bulan, maka dia akan dikenai larangan turun balapan. Kini, Verstappen terpaut empat poin dari batas poin maksimal dalam sistem penalti. Tiga poin penalti didapatnya dari dua insiden di Grand Prix Abu Dhabi dan GP Monaco.
“Ini adalah hal yang memalukan, mereka seharusnya tidak menghentikan kami untuk balapan. Saya tidak bisa mengubahnya sekarang, tapi sudah jelas saya harus sedikit lebih berhati-hati,” ucapnya seperti dikutip dari Autosport, Senin (21/12/2015).
“Saya tidak berpikir itu yang ingin dilihat fans, bahwa saya harus menjauh ketika ingin menyalip pebalap di depan karena takut menyenggol mobil. Kami mungkin harus merevisi sedikit sistem ini,” tandas pembalap yang dijuluki sebagai titisan dari Michael Schumacher ini.