FORMULA ONE : Pemerintah Turun Tangan Demi Monza

Formula One diwarnai dengan terancam batalnya GP Italia di Sirkuit Monza.

Solopos.com, MONZA — Pemerintah Italia dikabarkan turun tangan langsung demi mengamankan kejuaraan Formula One (F1) GP Italia, di Sirkuit Monza. Memang, Monza masih aman jadi tuan rumah seri ke-14 yang digelar 4 September 2016. Tapi, seri itu diprediksi jadi yang terakhir karena kelanjutan nasib GP Italia tak jelas.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Persoalan finansial jadi penyebab utama masa depan GP Italia masih buram. Sebelumnya, bos F1, Bernie Ecclestone dan penyelenggara GP Italia membahas ini selama berbulan-bulan. Tapi, hal tersebut belum membuahkan hasil. Namun, keruwetan itu menemui titik terang seiring dengan campur tangan pemerintah. Proposal baru sedang dibuat untuk kepentingan perpanjangan kontrak Monza.

Kontrak Monza berakhir musim 2016. F1 pun memberi ultimatum Italia bisa kehilangan tempat jika mereka tak setuju untuk membayar kenaikan biaya balapan hingga 25 juta euro atau sekitar Rp376 miliar.

Presiden Automobile Club Italia, Angelo Damiani Sticchi, mengatakan Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi, sudah punya solusi. Renzi bernegosiasi langsung dengan Ecclestone soal GP Italia, beberapa bulan lalu.

“Pemerintah kami tak akan membiarkan ini dengan menyelamatkan Monza. Kami bermasalah demi tetap menghadirkan olahraga ini. Kini kami menunggu keputusan parlemen yang kemungkinan kelar sebelum Natal,” papar Damiani, dilansir Speedweek.com, Jumat (18/12/2015).

Jika Italia tengah dalam upaya penyelamatan, maka GP Jerman kembali diragukan. Musim ini GP Jerman batal digelar karena kisruh finansial serta venue. Seri ini dijadwalkan masuk seri ke-12 digelar di Hockenheim, 31 Juli 2016.

“Saya tak tahu apa yang terjadi di Jerman. Mereka seperti kehilangan motivasi untuk menikmati F1. Seharusnya mereka lebih bersemangat karena memiliki dua pembalap andalan, Nico Rosberg dan Sebastian Vettel,” jelas Ecclestone.