SOLOPOS.COM - Franck Ribery (Reuters-Alberto Lingria)
Solopos.com, MILAN – Tua-tua keladi memang menjadi ungkapan yang pas untuk menggambarkan performa seorang Franck Ribery. Meski usianya bakal menginjak 37 tahun April 2019 mendatang, belum ada tanda-tanda penurunan kualitas yang drastis dari winger Fiorentina ini.
Ribery bahkan menjadi salah satu aktor utama La Viola saat membungkam Milan dengan skor 3-1 di San Siro, Senin (30/9/2019) dini hari WIB. Di laga itu, Ribery memang hanya mencetak satu gol ke gawang Gianluigi Donnarumma di akhir babak kedua. Namun di hampir sepanjang pertandingan eks winger Timnas Prancis itu menjadi motor penggerak serangan Fiorentina.
Ribery tercatat melakukan 63 sentuhan dan akurasi umpan yang mencapai 84%. Tak hanya itu, dia mampu merebut bola sebanyak tujuh kali serta tiga kali melakukan dribble sukses, lengkap dengan tiga tembakan, dua di antaranya tepat sasaran.
Ribery yang saat itu ditempatkan sebagai striker pun tak kagok untuk bermain melebar dan memberikan umpan dari sisi sayap. Performa energik itu membuat pendukung Milan tak segan bertepuk tangan saat Ribery digantikan Rachid Ghezzal di menit ke-89.
Pemain berjuluk Scarface itu mengaku bahagia bisa mengantarkan Fiorentina menang di San Siro. Di sisi lain, dia turut bersimpati pada Rossoneri yang selalu kalah dalam tiga laga terakhir. “Selalu terasa spesial ketika bermain di San Siro. Saat ini memang sedikit sulit bagi fans Milan, tapi kami bermain lebih baik,” ujar Ribery seperti dilansir Sky Sport, Senin.
Eks pemain Bayern Munich ini membeberkan kiatnya untuk mempertahankan level permainan tertinggi di Serie-A. Tipsnya ternyata amat sederhana, mencintai sepak bola. “Ya, saya memang tua, tapi saya merasa muda di lapangan. Sepak bola adalah hidup saya, saya mencintainya,” ujar Ribery.
Satu gol ke gawang Milan membuat Ribery selalu terlibat proses gol dalam tiga laga terakhir. Sebelumnya, Ribery mencetak gol ke gawang Atalanta dan memberikan assist dalam laga kontra Sampdoria.