Pengeluaran itu dialokasikan untuk gaji pemain berikut operasional kehidupan serta pertandingan mereka. Hitungan rata-rata pengeluaran gaji dan operasional itu jatuh Rp300juta perbulannya. “Sampai sekarang saja sudah keluar dana Rp1,5 miliar untuk gaji pemain, itu termasuk operasional, konsumsi,” terang Pengurus Persis Bidang Umum, Paulus Haryoto kepada Solopos.com di Manahan, pekan lalu.
Paulus menyebut nominal itu masuk di dalam anggaran Rp4miliar yang disumbangkan untuk Persis. “Ini sudah mulai realisasi dana Rp4miliar dari pencinta Persis yang tak mau disebut namanya, bukan siluman tapi transparan. Pihak tersebut tak akan minta imbal bali. Ini komitmen sudah sejak dulu. Jangan salah, banyak pihak yang berbondong-bondong ingin menyumbang Persis,” terangnya saat itu.
Alokasi dana tersebut, lanjutnya, juga diperuntukan pembenahan infrastruktur alat pendukung di Mess Persis, penambahan fasilitas, ruang medis, sarana dan prasarana latihan serta beberapa lainnya. Saat itu, Paulus menerangkan sudah ada inventarisasi titik mana saja yang bakal dikerjakan itu. “Sudah pengukuran dan pemilihan lokasi mana saja yang digarap. Termasuk saran latihan itu perbaikan lapangan Sriwedari, bisa nanti berbentuk perataan (tanah) Stadion Sriwedari, kami bantu lah,” tandasnya.
Paulus juga menyebut bakal mengadakan satu unit mobil Esemka untuk operasional Persis.
Menurut informasi yang diterima Solopos.com di Mess Persis, Senin (5/3/2012), pengukuran dan pemotretan objek-objek renovasi dan pembangunan di lokasi itu dilakukan saat kunjungan CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, sekitar sepekan lalu. Manajer Persis, Totok Supriyanto mengkonfirmasi kabar terkait kunjungan itu.
“Benar ada kunjungan. Saya belum tahu alokasi bantuannya dan dari siapa, yang jelas itu lewat Pak Joko Driyono dari sponsor Jakarta,” kata Totok saat dihubungi Solopos.com, Senin sore.
(Oriza Vilosa/JIBI/SOLOPOS)