SOLOPOS.COM - Pirelli (Ist)

Solopos.com, SEOUL –Penyuplai ban Formula One (F-1), Pirelli, mendesak tim-tim F1 untuk membantu mereka melakukan pekerjaannya ketimbang terus-terusan mengkritisi produk mereka.

Perusahaan asal Italia ini sekali lagi mendapat komplain pada akhir pekan ini, seusai Grand Prix (GP) F1 Korea di Sirkuit Yoengam, Minggu (6/10/2013). Dalam adu kebut jet darat itu, dua pembalap papan atas, yakni Fernando Alonso dari Ferrari dan Mark Webber asal Red Bull Racing-Renault, mengeluh betapa cepatnya ban Pirelli yang mereka gunakan aus.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Yang lebih parah laga adalah insiden yang dialami pembalap McLaren, Sergio Perez. Rekan Jenson Button ini mengalami ledakan pada ban depan kanannya dan membuatnya harus ditarik keluar dari lintasan dengan safety car.

Insiden ini bukanlah yang terjadi kali pertama di musim ini. Di awal musim lalu berbagai insiden yang melibatkan ban juga kerap tersaji di lintasan F1 dan membuat kekhawatiran akan keselamatan ban kembali mencuat. Desakan agar Pirelli kembali menggunakan senyawa yang sama seperti musim lalu pun kembali bergulir.

Kendati demikian, Kepala motorsport Pirelli, Paul Hembery, mengaku insiden yang menimpa Perez tak perlu dikhawatirkan. Namun, yang perlu dirisaukan adalah bagaimana ban akan berlaku musim depan saat peraturan berubah dan mesin baru V6 turbo diperkenalkan.

Untuk menghadapi musim depan, Pirelli sebenarnya berencana melakukan tes dengan McLaren di Austin, Texas, sebelum musim depan. Namun, hal ini dibatalkan.

Pirelli sebenarnya telah melakukan tes secara tertutup bersama Mercedes pada Mei lalu. Namun, tes ini kurang disambut antusias karena Mercedes menggunakan mobil lama dan bukan mesin baru.

“Kami melakukannya dengan mobil 2010, untuk mengembangkan ban bagi mobil 2014, di mana tak ada seorang pun tahu seperti apa yang akan terjadi,” ujar Hembery di Reuters, Senin (7/10/2013).

“Namun setiap kali meminta tes, bahkan dengan mobil 2011, kami selalu mendapat penolakan.”

“Ke depan, untuk melakukan apa yang diperlukan, kami perlu memiliki kemampuan untuk melakukan tes dan bantuan dari setiap orang, pembalap maupun timnya,” imbuh Hembery.

“Jika tak ada seorang pun berpikir mendapat keuntungan dari pengujian, maka Anda tidak bisa melanjutkan dan tak bisa memutuskan apa pun. Sesuatu harus berubah.”

Hembery menambahkan Pirelli sedang berusaha mengurangi jumlah marbel, yakni potongan kecil di karet ban, yang akan menambah kekuatan dalam senyawa ban.

Namun, untuk melakukan itu Pirelli membutuhkan tes di trek tertentu dalam kondisi tertentu, dengan bantuan sebuah tim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya