SOLOPOS.COM - Pelatih Manchester City, Josep Guardiola. (Reuters / Jason Cairnduff)
Josep Guardiola melatih Manchester City mulai musim ini.
Solopos.com, MANCHESTER – Manchester City tak memiliki laju mulus di Liga Premier Inggris musim ini. Hal itu disebut-sebut membuat pelatih Josep Guardiola mendapat tekanan. Namun Guardiola justru menyebut tekanannya tak lebih besar saat di Barcelona.
Guardiola datang ke City pada awal musim ini dengan predikat pelatih sukses bersama dua klub sebelumnya, Barcelona dan Bayern Munchen. Bersama Barca, Guardiola mampu memberikan 14 trofi mayor. Sementara dengan Bayern, pelatih yang akrab disapa Pep itu memenangi tiga gelar Bundesliga secara beruntun.
Bersama City musim ini, Guardiola sempat membuat laju positif di awal musim. Mereka memenangi lima laga awal Liga Inggris dan bercokol di puncak klasemen. Namun pada kelanjutannya, The Citizens justru tersendat.
City sudah menelan empat kekalahan di Liga Premier Inggris musim ini. Jumlah itu lebih besar dua kali lipat dari rekor kekalahan Guardiola saat menukangi Bayern musim lalu. Saat itu, Guardiola bersama Bayern hanya kalah dua kali di Bundesliga Jerman.
Performa menurun City itu sempat disebut-sebut membuat Guardiola dalam tekanan. Bahkan, ada yang menyebut Guardiola bisa saja dipecat City, kendati pelatih asal Spanyol itu tak pernah dipecat sebelumnya. Guardiola sendiri juga menyebut dirinya bisa saja dipecat.
Namun terkait dengan tekanan, Guardiola menyebut tekanan di Barca lebih besar ketimbang di City. “Tekanan lebih besar di sini? Tidak. Tekanan yang paling besar ada di Barcelona,” ungkap Guardiola seperti dikutip dari Mirror.co.uk, Rabu (4/1/2017).
“Anda tidak bisa membandingkan tekanan di Barcelona dan Madrid dengan Munchen atau Manchester. Di sini, jauh lebih sedikit,” lanjutnya.