SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Sejumlah strategi disiapkan kubu PSIM jelang laga melawan PSGL Gayo Luwes di Stadion Seribu Bukit, Blengkejeren, Kamis (12/1) mendatang.

Pelatih PSIM Hanafing menekankan perlunya dominasi pengusaan bola untuk menutup kans PSGL Gayo Luwes membangun serangan.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Dengan dua skema permainan yang bakal dimainkan Nova Zaenal dan kawan-kawan di kandanga Laskar Macan Leuser, yakni 4-4-2 dan 4-2-3-1 menuntut lini tengah PSIM untuk lebih bekerja keras melindungi bola dan menekan lawan saat kehilangan bola. Hal ini dilakukan mengingat ketatnya pertarungan di lini tengah, di laga away perdana yang dilakukan PSIM.

“Saya sudah punya dua kerangka pola yang bakal dimainkan. Kami mungkin akan pakai 4-4-2 dulu serta tampil menyerang, dan jika dalam perkembangannya sulit diterapkan, ya kami pakai 4-2-3-1,” kata Hanafing kepada Harian Jogja, Minggu (8/1).

Dengan skema 3-5-2 yang dimainkan anak asuh Kustiono, Hanafing meyakini PSGL bakal memperagakan permainan menggebrak dengan serangan cepat untuk mencetak gol di menit-menit awal.

“Kami tidak akan menganggap remeh mereka. Kendati materi kami satu tingkat di atas mereka, namun kami akan terus mewaspadai motivasi mereka. Mereka memang diisi pemain lokal semua, namun kami harus juga memikirkan jika ini laga kandang perdana mereka. Yang jelas jangan sampai ada celah bagi mereka menyerang,” tambah pelatih berlisensi A AFC itu.

Hal yang sama juga diungkapkan asisten pelatih PSIM, Maman Durachman. Mantan pelatih PSIM musim lalu yang sempat mendapatkan tugas mengintip kekuatan PSGL di Stadion Bumi Phala, Temanggung, Sabtu (7/1) sore mengungkapkan kekuatan Skuat Macan Leuser sebenarnya terletak pada kedua wing back yang dimiliki.

Kecepatan yang dimiliki Syamsul Kamal dan Tata Setiyadi terbukti mampu menjadi motor penggerak serangan saat melawan Persitema Temanggung.

“Secara permainan memang PSGL lebih dominan ketimbang Temanggung. Serangan mereka dari dua wing back yang ada. Tak hanya itu transisi menyerang dan bertahan juga cukup cepat. Ini yang menjadi catatan bagi kami,” kata Maman.

Meski memiliki kecepatan pada saat transisi, bukan berarti PSGL tidak memiliki kelemahan.  Di lini tengah, kurang maksimalnya Sarmadi Agustian diakui Maman dipastikan bisa dimanfaatkan PSIM untuk menyerang. Pemain tengah bernomor punggung tujuh itu selalu telat saat membantu pertahanan.

“Nomor tujuh sana selalu telat. Mungkin kita bisa masuk dari sana. Memang mereka pakai dua gelandang bertahan dan mungkin akan berubah saat main di kandang, tapi kami optimistis akan mampu meraih poin di sana,” pungkas Maman.(Harian Jogja/Jumali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya