SOLOPOS.COM - Tim basket kursi roda Indonesia saat menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum pertandingan melawan Filipina nomor 3×3 putra di Morodok Elephant Hall, Kamboja, Jumat (2/6/2023). (NPC Indonesia/Agung Wahyudi)

Solopos.com, SOLO – Timnas wheelchair basketball 3×3 Indonesia gagal menorehkan prestasi di ASEAN Para Games (APG) 2023  Kamboja.

Bertanding di Elephant Hall Morodok Techo, timnas wheelchair basketball Indonesia gagal memetik kemenangan dari empat pertandingan pada Jumat (2/6/2023).

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Di pertandingan perdana, Indonesia kalah 5-11 dari Filipina. Sementara itu, di laga keduanya, Indonesia tampil sengit saat menghadapi Malaysia melalui overtime atau perpanjangan waktu setelah sebelumnya skor 9-9.

Di babak perpanjangan waktu, skuad Merah Putih gagal menambah poin. Sementara Malaysia mengunci kemenangannya lewat dua poin yang berakhir dengan skor 9-11.

Memasuki pertandingan ketiga, lagi-lagi Kasep Ayatulloh dan kawan-kawan harus mengakui kemenangan timnas Thailand dengan skor telak, 5-19.

Indonesia memiliki kans menyodok peringkat keempat untuk memperebutkan medali perunggu jika menang lawan Kamboja di laga pamungkas.

Namun, Kamboja memberikan perlawanan sengit dengan dukungan penuh dari suporter tuan rumah.

Kamboja memeragakan strategi double team saat I Komang Suparta berada di bawah ring. Poin-poin Indonesia saat lawan Kamboja didominasi Komang yang kuat saat under ring.

Strategi Kamboja ini nyatanya berhasil. Beberapa kali under ring dari Komang maupun Kasep berhasil digagalkan. Sebaliknya, tuan rumah unggul melalui shoot jarak menengah yang gagal diantisipasi Indonesia.

Pertandingan Indonesia kontra Kamboja berakhir dengan skor 9-10 untuk kemenangan tuan rumah. Dengan hasil ini, Indonesia berada di juru kunci dari lima negara peserta yakni Thailand, Filipina, Malaysia, dan Kamboja.

Pelatih kepala Wheelchair Basketball Indonesia, Fajar Brilianto, mengaku kecewa atas hasil minor dari arena APG XII Kamboja. Hal ini di luar prediksi karena banyak kesalahan sendiri.

“Kita kalah tipis saat pertandingan terakhir lawan Kamboja. Ini di luar prediksi yang kita hitung, harusnya kita bisa menang, tapi anak-anak ceroboh. Seharusnya di pertandingan lawan Malaysia dan Kamboja bisa kita ambil menang,” kata Fajar Brilianto, Jumat (2/6/2023).

Selain itu, Fajar menilai tim wheelchair basketball Indonesia masih minim jam terbang internasional, sehingga berdampak pada mental bertanding.

“Masalah ketenangan itu memang tidak bisa instan. Ini kan event internasional pertama anak-anak. Jadi jam terbang sangat minim, berpengaruh pada pertandingan,” kata dia.

Dia ingin Wheelchair Basketball Indonesia bisa mengikuti tryout atau kejuaraan internasional untuk mengasah jam terbang serta mental bertanding.

“Untuk teknik, anak-anak sudah lengkap dan strategi tidak ada masalah. Perimbangan kekuatan sebenarnya tidak beda jauh dengan negara peserta. Tinggal jam terbang pengalaman bertanding,” tandasnya.

Hasil dari Kamboja akan menjadi bahan evaluasi tim pelatih untuk mempersiapkan APG Thailand mendatang.

Pendapat senada disampaikan skuad Indonesia, I Komang Suparta atas hasil yang mengecewakan di APG XII Kamboja 2023. Untuk pertandingan kali ini sangat mengecewakan.. Tim belum bisa memberikan yang terbaik.

“Perlu dievaluasi mungkin kekompakan dan jam terbang. Kami memang tim yang masih baru, kurangnya jam terbang jadi salah satu kendala,” tutur Komang usai pertandingan lawan Kamboja.

Skuad Wheelchair Basketball 3×3 Indonesia di APG 2023 Kamboja diperkuat I Komang Suparta, Kasep Ayatulloh, Danu Kuswantoro, Ivo Shadan, dan Denih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya