SOLOPOS.COM - Anthony Sinisuka Ginting menjadi harapan Indonesia untuk merebut gelar juara pada final Indonesia Open 2023, Minggu (18/6/2023). (Istimewa/Tim Humas dan Media PP PBSI)

Solopos.com, SOLO–Tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting tak mampu membendung andalan Denmark, Viktor Axelsen pada partai final Indonesia Open 2023 di Istora Senayan Jakarta, Minggu (18/6/2023).

Ginting dikalahkan Axelsen dalam permainan dua gim langsung dengan skor 14-21 dan 13-21.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Ginting gagal meraih gelar perdana Indonesia Open yang diimpikannya sekaligus gagal mengakhiri dahaga gelar yang sama sejak 2012. Kali terakhir tunggal putra Indonesia meraih gelar juara BWF Super 1000 itu pada tahun tersebut melalui Simon Santoso.

Hasil ini membuat wakil tuan rumah tanpa gelar. Namun, ini masih lebih bagus dibanding ajang yang sama tahun lalu mengingat pada edisi tahun ini ada satu wakil Indonesia yang menembus babak final. Pada edisi tahun lalu sama sekali tidak ada wakil Indonesia yang lolos hingga babak puncak.

Sebaliknya, gelar juara kali ini menambah catatan positif Axelsen. Gelar ini merupakan gelar ketiga beruntun yang diraih pebulutangkis tunggal putra nomor satu dunia itu di ajang Indonesia Open sejak 2021.

Kemenangan di partai final Indonesia Open 2023 ini juga memperpanjang rekor bagus pertemuannya dengan Ginting. Dari 16 pertemuan, Axelsen mampu memenangi laga sebanyak 12 kali, sedangkan Ginting hanya menang empat kali.

Ginting membuka angka setelah shuttlecock Axelsen jatuh di luar area permainan.  Axelsen menekan sejak awal laga. Dia memimpin 3-1.

Ginting memberi perlawanan. Poin yang diperolehnya semakin mempertipis kedudukan, skor 2-4.

Pertandingan sangat ketat. Ginting dan Axelsen saling memperoleh poin. Namun, Axelsen masih memimpin, skor 7-5.

Ginting ganti tampil menekan. Satu demi satu poin diperoleh hingga mampu menyamakan kedudukan 7-7. Tetapi, Axelsen mampu merebut interval gim pertama dengan skor 11-10.

Selepas jeda, Axelsen mendominasi. Dia memperoleh poin-poin penting dan memimpin skor 14-11.

Sementara, Ginting terus kehilangan poin karena melakukan kesalahan sendiri. Shuttlecock yang dipukulnya tak melampaui net. Axelsen memimpin semakin jauh, skor 17-12.

Axelsen masih mendominasi hingga akhir gim pertama sehingga mampu memenangi laga dengan skor 21-14.

Pada gim kedua Ginting belum mampu keluar dari tekanan. Dia tertinggal 9-4. Axelsen pun merebut jeda gim kedua dengan skor 11-5.

Seusai jeda, Axelsen masih mendominasi. Poin demi poin diperoleh sehingga memimpin skor 14-9.

Ginting terus berusaha memperkecil ketertinggalan dengan keluar dari tekanan. Namun, meski menerapkan berbagai strategi, Axelsen mampu mengembalikan shuttlecock meski dalam posisi tak ideal.

Saat Ginting menempatkan shuttlecock di area yang sulit dijangkau pun, Axelsen tetap mampu mengembalikannya. Penampilan bagusnya seperti sudah kembali setelah cedera, beberapa waktu lalu. Axelsen memimpin 19-13.

Pada akhrinya Axelsen menyudahi pertandingan dengan kemenangan 21-13. Axelsen juara, Ginting runner up.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya