SOLOPOS.COM - Sejumlah pembalap termasuk Mark Cavendish mengalami kecelakaan di etape 8 Tour de France 2023. (Twitter/@LeTour)

Solopos.com, JAKARTA – Pembalap veteran asal Inggris, Mark Cavendish, harus memupus mimpinya menyalip rekor kemenangan etape Tour de France setelah ia terjatuh pada etape 8 yang dimenangi oleh Mads Pedersen asal Denmark, Sabtu (8/7/2023).

Cavendish harus dibawa dengan ambulans lebih dini pada hari itu sebelum Pedersen memenangi sprint menuju finis di depan duet Belgia Jasper Philipsen dan Wout van Aert di Limoges, kota di bagian tengah Prancis.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Pedersen yang mantan juara dunia itu menyayangkan tersingkirnya Cavendish dari Tour de France 2023. Cavendish saat ini menyamai rekor 34 kemenangan etape milik pembalap Belgia Eddy Merckx.

“Menyedihkan melihat legenda seperti dia mengakhiri Tour seperti itu,” kata pembalap 27 tahun dari tim Trek-Segafredo itu dikutip dari Antara, Sabtu.

Cavendish, 38, yang spesialis sprint harus menyudahi perjuangannya di Tour menyusul dugaan keretakan tulang selangka ketika terjatuh pada 60km sebelum finis. Pembalap tim Astana itu tetap mengayuh sepedanya beberapa menit berselang dengan kesakitan setiap kali ia menyentuh bahu kanannya.

Cavendish, yang bakal pensiun pada akhir musim 2023, tak dapat menyembunyikan kesedihannya ketika tim dokter menutup pintu ambulans dan penyelenggara kemudian mengumumkan ia mundur dari ajang balap sepeda paling bergengsi di dunia itu.

“Ada kecelakaan di depan kami dan Cav harus mengerem karena seseorang berganti jalur,” kata pembalap Italia Gianni Moscon yang berada di belakang Cavendish ketika ia jatuh.

“Dia menabrak ban belakang pembalap di depannya dan terjatuh.”

Tabrakan lain terjadi pada 5km jelang garis finis ketika seorang penonton lansia terlalu menjorok ke lintasan dan menyebabkan Mikel Landa dan Simon Yates terjungkal ke aspal.

Pada klasemen umum pembalap Jonas Vingegaard masih memegang kendali dan kaus kuning, unggul 25 detik atas Tadej Pogacar. Kedua pembalap itu akan kembali berduel di tanjakan gunung berapi Puy de Dome pada etape 9.

“Sangat sedih mendengar berita itu,” kata juara bertahan Vingegaard terhadap Cavendish.

Sedangkan Pogacar mengingatkan betapa bahayanya balap sepeda dan mengatakan seluruh pembalap sedih melihat Cavendish pulang lebih awal.

“Setiap orang ingin melihat dia memenangi satu etape lagi,” kata pembalap Slovenia itu.

“Dia dalam kondisi yang baik apabila Anda melihat dia kemarin sangat ketat,” kata Pogacar, yang semasa muda mengidolakan Cavendish.

Tour de France 2023, pada Minggu (9/7/2023), akan kembali menjalani rute pegunungan yang diprediksi menjadi arena duel Pogacar dan juara bertahan Vingegaard.

Lintasan menuju Puy de Dome dipandang sebagai etape paling menantang, melihat pengalaman beberapa Tour sebelumnya, karena memiliki tanjakan sejauh 13 km di mana 4 km di antaranya pada gradien 12 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya