SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA–PT Nirwana Persada Indonesia (NPI), pihak yang selama ini menyokong pendanaan PSIM, mengancam tidak akan bekerja sama lagi musim depan.

Kondisi itu tentunya tidak menguntungkan bagi Laskar Mataram, setelah klub yang berlaga tidak diperkenankan lagi menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Komisaris Utama PT.NPI Subardi mengatakan, seperti halnya sebuah perusahaan, pihaknya mengharapkan dana yang mencapai Rp3 miliar yang diberikannya kepada PSIM bisa menjadi sebuah investasi. “Tapi sayangnya, manajemen gagal mengembangkan uang yang kami berikan itu,” ucapnya, Kamis (19/7).

Menurutnya, salah satu motivasi PT.NPI bersedia berada di belakang PSIM adalah berharap PSIM bisa menjadi ladang industri. Namun ternyata hingga berakhirnya kompetisi, harapan itu sepertinya muskil.

Selain itu, ia juga menilai ketika PSIM memasuki pertengahan kompetisi, komunikasi dari manajemen pada pihaknya pun seperti terputus. “Inilah yang kemudian membuat kami menilai seperti tak ada komitmen dari manajemen,” ungkapnya.

Padahal, tambahnya, jika manajemen menjalin komunikasi dengan pihaknya, persoalan dukungan terhadap PSIM di musim kompetisi mendatang, bisa dipertimbangkan. ”Tapi kalau sudah seperti ini, terus bagaimana,” keluhnya.

Sementara untuk tunggakan gaji 3,5 bulan kepada pemain PSIM, dirinya hanya berkomentar bahwa tak ada satupun bukti kesepakatan bahwa hal itu adalah tanggung jawab PT NPI. ”Karena keberadaan kami sifatnya memang hanya membantu. Masa orang membantu kok dituntut,” cetusnya.

Sebenarnya, sesuai kesepakatan awal, PT NPI hanya mendampingi PSIM selama musim kompetisi 2011/2012 saja, sedangkan untuk musim kompetisi selanjutnya belum ada pembicaraan lanjutan. Akan tetapi, melihat kedekatan personal, PT NPI sebenarnya akan mempertimbangkan kembali untuk mendampingi PSIM di musim kompetisi mendatang. “Tapi kalau seperti ini, kami berat untuk melanjutkan kembali,” tambah Subardi.

Terpisah, Direktur Teknis PSIM Dwi Irianto yang dikonfirmasi justru mempertanyakan pernyataan dari Subardi tersebut. Ia mempertanyakan siapakah yang dimaksud oleh Subardi sebagai manajemen. ”Siapa dulu yang dimaksud dengan manajemen di sini,” ucapnya.

Pasalnya, ia mengaku terkait dengan kesepakatan dengan PT.NPI, dari pihak manajemen yang selama ini berkomunikasi dengan PT.NPI hanyalah Direktur Utama PSIM Yoyok Setyawan saja. ”Jadi kalau urusan kesepakatan dan komunikasi, jangan sangkut pautkan manajemen. Kami dari manajemen tidak pernah berkomunikasi dengan PT.NPI,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya