SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Harian Jogja)

IBL 2017 gagal dimenangkan oleh wakil dari Jogja

Harianjogja.com, SURABAYA — Tim basket asal DIY, Bima Perkasa Jogja gagal meraih hasil positif pada laga perdana di Seri I Indonesian Basketball League (IBL) 2017, setelah ditekuk Bank BJB Garuda Bandung dengan skor akhir 53-85 di GOR Kertajaya, Surabaya, Jumat (20/1/2017) sore.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Banyaknya turnover [menguasai bola tapi berhasil direbut] menjadi salah satu penyebab kegagalan Bima Perkasa mengamankan poin pada pertandingan kali ini.

Sempat menguasai permainan pada awal kuarter pertama, Bima Perkasa akhirnya ditekuk oleh Garuda Bandung dengan skor 13-20.

Memasuki kuarter kedua, beberapa usaha sempat dibangun oleh Bima Perkasa melalui dua pemain asingnya, Tyrell Corbin dan Jamine Petterson. Namun, usaha tersebut tetap gagal. Bima Perkasa hanya mampu menambah 12 poin pada kuarter ini, sedangkan Garuda Bandung mampu menambah 14 poin.

Pada kuarter ketiga, lagi-lagi, beberapa kali tembakan yang dilancarkan oleh Corbin dan sejumlah pemain hanya mampu menambah 15 poin untuk Bima Perkasa. Sedangkan Garuda Bandung yang diperkuat oleh S Brantley dan Crist Ware berhasil menambah 28 poin.

Hal yang sama juga terjadi di kuarter keempat. Alih-alih memaksimalkan permainan terbuka, Bima Perkasa hanya menambah 13 poin pada kuarter ini, sebelum akhirnya permainan diselesaikan dengan skor 53-85 untuk keunggulan Garuda Bandung. Pada laga kali ini Corbin tercatat menjadi pencatat poin terbanyak di kubu Bima Perkasa dengan 15 poin, disusul Petterson 14 poin.

Meski gagal meraih kemenangan pada laga perdana kali ini, secara statistik Bima Perkasa mampu unggul dalam steal [Mencuri bola]. Tercatat, selama empat kuarter, Bima mampu mencatat 9 kali, sedangkan Garuda Bandung hanya 7 kali. Meski unggul dalam steal, turnover Bima juga cukup tinggi, di mana ada 23 kali turnover pada 4 kuarter yang dijalani. Padahal, Garuda hanya mencatatkan 17 kali.

Selebihnya, rebound, assists,point off turnovers, fast break points, second chance points dan bech points dikuasai oleh Garuda Bandung.

Manajer Bima Perkasa Jogja Andreas “Kobo” Chandra usai laga kepada Harian Jogja, mengakui timnya tampil cukup baik pada kuarter pertama dan kedua. Sayang, banyak pemain melakukan turnover dan akurasi tembakan yang meleset. Alhasil, usaha untuk mengejar poin pada kuarter ketiga gagal dioptimalkan.

“Ini yang jadi catatan kami. Untuk pertandingan selanjutnya yakni melawan JNE Siliwangi Bandung, Minggu (22/1/2017) kami akan minta anak-anak untuk lebih save dalam passing dan finishing. Kami juga akan maksimalkan sisa waktu untuk meningkatkan akurasi tembakan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya