SOLOPOS.COM - Ricky Yacobi (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Solopos.com, SOLO--Indonesia diminta serius memikirkan regenerasi pesepakbolanya guna membangkitkan pretasi sepakbola nasional, daripada terus melakukan naturalisasi pemain.

Mantan pemain Arseto Solo Ricky Yacobi saat dihubungi Solopos FM dalam sesi Dinamika 103,  Kamis (26/9/2013) mengatakan, Indonesia memiliki banyak memiliki bakat pemain muda, namun mereka terkendala kompetisi yang tidak ada. Ricky lantas mencontohkan saat di Indonesia digelar Galatama, banyak Negara yang lantas belajar kompetisi berjenjang di Indonesia, misalnya Jepang dan Korea.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Ricky yang saat ini mendirikan sekolah sepakbola itu menambahkan, Pengurus Cabang dan Pengurus Daerah PSSI berkewajiban mendukung regenerasi sepakbola dengan membuat kompetisi professional yang melibatkan klub-klub yunior. Di klub-klub yunior itulah bakat-bakat muda sepakbola dapat dididik. Dia mengkritik PSSI yang selama ini memilih cara instan seperti melakukan naturalisasi pemain atau mengumpulkan pemain sesaat sebelum kejuaraan digelar.

Terkait kemenangan timnas U-19 dalam Piala AFF kemarin, Ricky mengatakan, hal itu dikarenakan pelatih Indra Sjafri yang tidak segan-segan turun ke daerah-daerah untuk mencari bibit-bibit pemain berbakat di daerah. Mereka kemudian dikumpulkan selama kurang lebih dua tahun sebelum sukses menjuarai Piala AFF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya