SOLOPOS.COM - Pemain Satya Wacana, Rionny Rahangmetan (kanan), berusaha mengamankan bola dari lawan saat menghadapi Bimasakti Nikko Steel, di GOR C-Tra Arena, Bandung, Rabu (6/4/2016) sore.(Iblindonesia.com)

Indonesian basketball League diwarnai dengan kemenangan beruntun Satya Wacana Salatiga.

Solopos.com, BANDUNG — Kemenangan tiga kali beruntun berhasil dicatatkan Satya Wacana Salatiga pada Seri V Indonesian Basketball League (IBL) 2016. Hasil ciamik ini diraih setelah Respati Ragil Pamungkas dkk. menundukkan Bimasakti Nikko Steel Malang, dengan skor, 51-44, di C-Tra Arena, Bandung, Rabu (6/4/2016). Kini mereka kian dekat untuk bisa lolos ke babak playoff.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Sang raja double-double, Firman Nugroho, menorehkan 14 poin dan 13 rebound bagi Satya Wacana di game ini. Performa Firman yang cemerlang turut didukung oleh sang rekan, Andre Adriano, yang mencetak 17 poin.

Tempo permainan berjalan lambat pada quarter pertama. Bimasakti sebenarnya banyak mendapat peluang untuk mencetak angka di quarter pembuka ini. Sayang, hal itu tak diikuti dengan eksekusi yang baik dari para pemainnya. Di sisi lain, meski Satya Wacana hanya melakukan sembilan tembakan, mereka bisa lebih efektif dalam menghasilkan angka. Satya Wacana tertinggal, 10-12.

Kehadiran Ragil yang masuk pada akhir quarter sebelumnya, memberikan angin segar bagi permainan Satya Wacana. Ia mampu menarik perhatian pemain lawan untuk menjaganya. Hal itu membuat shooter Satya Wacana lain, Andre Adriano mendapat ruang tembak yang lebih luas. Alhasil, Satya Wacana  unggul 24-18 pada pertengahan quarter kedua. Performa Satya Wacana menurun setelah Firman ditarik keluar oleh pelatih. Satya masih tertinggal, 24-26.

Strategi defense yang dijalankan oleh Satya Wacana berjalan dengan baik di quarter ketiga. Memanfaatkan fastbreak, tim asal Salatiga itu pun berhasil merebut 15 poin beruntun, untuk berbalik unggul 39-28. Bimasakti bangkit di sisa waktu quarter ketiga. Satya unggul tipis, 44-38.

Di quarter terakhir Satya Wacana diterpa krisis. Bigman mereka, Musthofa Ramadhan, terkena foul out pada pertengahan quarter. Selain itu, center andalan Firman Dwi  Nugroho turut mendapat foul trouble. Rionny pun dimasukkan oleh pelatih Efri Meldi untuk menggantikan Musthofa. Meskipun begitu, Satya Wacana tetap bisa menjaga margin keunggulan, hingga akhirnya menutup pertandingan dengan kemenangan 51-44.

Dengan kemenangan ini, maka Satya Wacana sudah unggul 2-1 dalam rekor head to head melawan Bimasakti. Sebelumnya, mereka kalah 53-67 di Seri II dan menang 47-41 di Seri IV.

“Atas saran dokter, sebenarnya Ragil harus diistirahatkan di game ini. Namun, di luar dugaan Ragil memaksa saya untuk memainkannya. Masuknya Ragil secara tiba-tiba di akhir quarter pertama tampak mengejutkan lawan. Para pemain lawan langsung berusaha untuk menjaga Ragil sehingga membuat pemain lain seperti Andre mendapat ruang tembak yang lebih banyak,” ungkap pelatih Satya Wacana. Efri Meldi, saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Efri menambahkan sempat khawatir saat Musthofa terkena foul out dan Firman mendapat foul trouble. Namun, Rionny berhasil bermain bagus untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Musthofa. Kemenangan ini juga sangat berarti karena makin memperbesar peluang Satya Wacana untuk lolos ke babak playoff.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya