Solopos.com, SOLO – Para penggemar PSIS Semarang dan sepak bola nasional era 2000-an tentu tahu nama Tugiyo.
Pemain sepak bola asal Puriwodadi, Jawa Tengah (Jateng) ini pada era jayanya dikenal juga dengan sebutan “Maradona Purwodadi”. Hal itu tak lepas dari postur Tugiyo yang gempal mirip legenda sepak bola dunia asal Argentina, Diego Armando Maradona. Posisi bermainnya pun sama-sama sebagai striker.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Baca Juga: Trofeo PSISa Salatiga, Pemain Liga 1 Pamer Kekuatan
Kemampuannya “mengolah” si kulit bundar sangat sulit dihentikan lawan. Dribelnya, kecepantannya, serta kelenturan tubuhnya sata menggocek lawan memang mirip-mirip Maradona.
Nama Tugiyo mencuat saat ia berhasil membawa PSIS Semarang menjadi juara Liga Indonesia pada musim 1999/2000. Saat itu, Tugiyo mencetak gol tunggal kemenangan PSIS Semarang atas Persebaya Surabaya pada final di Stadion Klabat, Manado, pada 13 April 1999.
Baca Juga: Sambut Liga 1, Foto-Foto Skuad Persis Solo Jalani Latihan saat Ramadan
Berkat kemampuannya tersebut, Tugiyo dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia pada 2000. Namun, di tengah kariernya sedang menanjak, Tugiyo diterpa cedera lutut parah saat berlatih bersama Timnas Indonesia.
Cedera itu pula yang memaksanya absen bermain cukup lama dan akhirnya dokter menyuruh Tugiyo untuk istirahat total dari lapangan hijau sampai benar-benar sembuh.
Baca Juga: Jumpa Liverpool di Final Piala FA, Chelsea Lawan Kutukan Wembley
Cedera yang dialami Tugiyo tersebut pada akhirnya tak pernah benar-benar sembuh setelah dalam beberapa kesempatan ia menyempatkan turun ke lapangan bermain bola ketika lututnya ia rasa tidak sakit. Padahal sejatinya cederanya itu belumlah sembuh total.
Pada rentang waktu 2003 hingga 2008 alias setelah cedera parah tersebut, Tugito sempat memperkuat berbagai klub di Tanah Air, antara lain Persipur Purwodadi, Persik Kendal, Persip Pekalongan, dan Persik Kundingan.
Baca Juga: Perserikatan dan Galatama Pembentuk “Warna” Sepak Bola Indonesia
Tugiyo memutuskan pensiun sebagai pemain sepak bola pada 2007 silam. Kabar terakhir menyebutkan Tugiyo sempat menjadi salah satu tim untuk menyeleksi pemain untuk PSIS U16.
Kemudian ia menekuni profesi sebagai pelatih di akademi sepak bola PFA di Kota Salatiga. Namun, sebelum itu ia dikabarkan sempat sempat menangani beberapa SSB dan tim junior. Harus diakui, di eranya, Tugiyo memang pemain yang fenomenal.
DATA DIRI TUGIYO
Nama lengkap: Tugiyo
Tanggal lahir: 13 April 1977
Tempat lahir: Purwodadi, Indonesia
Tinggi: 162 cm
Posisi bermain: Striker
Karier Junior
1991–1992 Persipur Purwodadi
1992–1994 Diklat Salatiga
1994–1997 Diklat Ragunan
Karier senior
Musim Kompetisi Tim
1997-1998 PSB Bogor
1998-2003 PSIS Semarang
2003-2004 Persipur Purwodadi
2004-2005 Persik Kendal
2006-2007 Persip Pekalongan
2007-2008 Persik Kuningan
Tim Nasional
2000- Indonesia