SOLOPOS.COM - Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid (tengah) memberikan keterangan pers, Jumat (5/5/2023), terkait event Piala Dunia Panjat Tebing 2023 di Jakarta. (Antara/Galih Pradipta)

Solopos.com, JAKARTA – Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid, mengungkap adanya perbedaan penyelenggaraan Piala Dunia Panjat Tebing di Indonesia edisi 2022 dengan 2023.

Hal ini dikatakan Yenny Wahid ketika ditemui awak media seusai menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/5/2023), menjelang bergulirnya Federation of Sport Climbing (IFSC) Climbing World Cup edisi Jakarta, 6-7 Mei 2023.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Yenny Wahid mengatakan di Piala Dunia Panjat Tebing Indonesia 2023 memang berbeda dengan edisi 2022, karena pihaknya lebih siap karena selain sudah lebih mengerti soal penyelenggaraan event, di edisi tahun ini juga hanya ada satu nomor (speed) yang diperlombakan sehingga persiapannya tidak seberat tahun lalu yang melombakan dua nomor (speed dan lead).

“Mungkin kalau tahun lalu jauh lebih heboh karena pertama kali, masih deg-degan, masih bingung seperti apa, jadi banyak stresnya,” kata Yenny.

“Untuk tahun ini sedikit bisa lebih santai karena kita sudah mengerti apa yang sudah dibutuhkan. Lalu juga kategorinya cuma satu hari ini, mungkin persiapannya juga lebih ringan lah,” lanjutnya.

IFSC Climbing World Cup (Piala Dunia Panjat Tebing) Indonesia edisi pertama diselenggarakan pada 24-26 September 2022 di Sudirman Central Business Distrik (SCBD), Jakarta. Sementara itu, untuk edisi tahun ini, Indonesia menggunakan venue kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta pada 6-7 Mei 2023.

Yenny mengatakan, alasan terkait perbedaan venue Piala Dunia Panjat Tebing ini adalah karena terkait arahan bahwa semua penyelenggaraan olahraga kembali ke Stadion GBK.

“Tahun ini harus kembali kepada arahan awal yaitu semua pekan olahraga yang skalanya internasional harus kembali ke GBK,” ucap Yenny dalam konferensi persnya.

Dari segi jadwal, di edisi tahun ini jadwal pelaksanaan kualifikasi hingga final diselenggarakan pada malam hari, dilansir dari laman resmi IFSC. Sementara itu, di edisi sebelumnya, jadwal pelaksanaan kualifikasi hingga final dimulai dari siang hari.

Yenny mengatakan, keputusan ini berdasarkan karena pihaknya menyesuaikan waktu berbeda-beda dari seluruh negara partisipan.

“Kalau kejuaraan dunia biasanya memang menyesuaikan timezone yang berbeda-beda,” ungkap Yenny.

Ditambahkan oleh IFSC Event Officer Alessandro Di Cato, pemilihan waktu pertandingan ini untuk memaksimalkan exposure yang didapat tuan rumah.

“Kira-kira kami selalu berusaha memberikan waktu ideal untuk semua. Kami juga memberikan kesempatan kepada negara tuan rumah untuk mendapatkan exposure secara maksimal acaranya,” kata Sandro dalam konferensi pers.

“Kalau acaranya sehari selesai maka exposurenya berbeda dengan dua hari acara,” lanjutnya.

Pada Piala Dunia Panjat Tebing 2023 di Jakarta ini Indonesia mengirimkan sebanyak 22 atlet yang terbagi dalam 12 atlet putra dan 10 atlet putri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya