SOLOPOS.COM - Pembalap muda Indonesia Fadillah Arbi Aditama saat ditemui seusai sesi balapan Moto3 Indonesia di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Minggu (15/10/2023). (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira).

Solopos.com, JAKARTAPembalap muda Indonesia Fadillah Arbi Aditama mengakui belum tampil baik dalam debut perdananya di ajang Moto3 Mandalika 2023 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok, Minggu (15/10/2023). Saat itu dia membalap dengan status wild card.

”Ini adalah pengalaman pertama saya balapan di kejuaraan dunia Moto3 dan saya menikmatinya. Saya tidak begitu baik saat start, karena melepas kopling terlalu lama,” kata pembalap Honda Team Asia itu dikutip dari Antara, Senin (16/10/2023).

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Pengalaman pertama bagi Arbi dalam balapan di kejuaraan tersebut adalah momen yang sangat berkesan. Namun, pada saat start lomba, ia mengaku kurang cepat.

Salah satu kesalahan yang dilakukan adalah melepaskan kopling terlalu lama, termasuk ketika hendak melewati pembalap lain.

“Tapi saya berusaha menjaga pace, melewati pembalap satu persatu. Namun, saya melakukan kesalahan saat ingin mendahului pembalap di depan saya,” kata dia.

Dari balapan tersebut Arbi banyak memetik pelajaran dari debut dalam ajang Moto3 Mandalika sehingga mampu mencapai hasil yang lebih baik di masa depan.

“Balapan kejuaraan dunia ini menjadi kesempatan emas bagi saya untuk mengambil pelajaran banyak dan meningkatkan kemampuan,” ulas Arbi.

Meski begitu, debut Fadilah Arbi pada Moto3 World Championship GP Mandalika dinilai mampu tampil kompetitif di antara pembalap Moto3 lainnya yang telah balapan sejak awal musim balap. Arbi mampu menembus kualifikasi kedua (Q2) dan mengamankan posisi start ke-15.

Saat balapan, Arbi konsisten mempertahankan pace, bahkan mencatatkan waktu tercepat pada lap ke-4. Hingga setengah balapan, Arbi mampu mencapai posisi terbaik ke-12, sebelum akhirnya mengakhiri balapan di posisi ke-17.

Arbi menemani pembalap kebanggaan Indonesia lulusan Astra Honda Racing School lainnya, Mario Suryo Aji yang menjadi pembalap reguler selama satu musim. Mario Aji saat itu finis ke-25.

General Manager Marketing Planning & Analysis AHM Andy Wijaya mengatakan para pembalap Indonesia binaannya berkesempatan menunjukkan performa terbaik di depan publik sendiri pada gelaran balap di Mandalika.

Menurutnya, ajang tersebut juga menjadi tolok ukur kemampuan dan mental para pembalap binaan untuk dapat terus memperbaiki skil mereka ke depannya.

”Arbi sebagai pembalap wildcard di kejuaraan dunia Moto3 menunjukkan kemampuan terbaik. Kami akan terus mengawal para pembalap binaan kami, untuk meraih mimpi, sekaligus menjadi bagian dari kebanggaan negeri ini,” kata Andy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya