SOLOPOS.COM - Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia melakukan selebrasi saat menjadi jawara MotoGP Italia 2023 di Sirkuit Mugello, Minggu (11/5/2023). Dia kembali menjadi juara pada MotoGP Belanda, Minggu (25/6/2023).(Instagram/@pecco63).

Solopos.com, SOLO–Juara dunia MotoGP 2022 Francesco Bagnaia membagikan kisah tentang kesalahan terbesar yang dilakukannya pada awal kariernya yang tidak banyak diketahui orang.

Itu terjadi saat debut pembalap yang kini memperkuat Ducati Lenovo Team itu membela San Carlo Team Italia yang tidak kompetitif pada 2013.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Setelah finis ketiga di Kejuaraan Junior Moto3 Repsol CEV Spanyol 2012, pembalap yang akrab disapa Pecco itu dipromosikan ke kejuaraan dunia.

Namun, Bagnaia yang saat itu masih berusia 16 tahun menjalani 17 balapan yang mengecewakan tanpa pernah mencapai 15 besar.

Meski tidak menjadi akhir dari perjalanan Grand Prix-nya, Pecco menyebut promosi ke Kejuaraan Dunia pada 2013 adalah kesalahan terbesarnya.

“Saya selalu berjuang di puncak sana melawan Alex Rins dan Alex Marquez,” kata Bagnaia kepada Speedweek dikutip Solopos.com dari crash.net, Senin (31/7/2023).

Kemudian dia menyadari kesalahannya bahwa dia sebenarnya belum siap menghadapi kejuaraan dunia ketika itu. Bagnaia  menyebutnya sebagai Langkah prematur.

“Tapi saya kemudian menyadari bahwa saya belum siap untuk kejuaraan dunia, jadi saya ingin bertahan di kejuaraan Spanyol untuk satu tahun lagi. Itu adalah kesalahan terbesar dalam karier saya. Saya adalah seorang pembalap Dorna dan mereka menginginkan saya di kejuaraan dunia. Pengalaman ini membantu saya untuk menguasai situasi sulit hari ini. Karena saat itulah aku belajar untuk tidak pernah menyerah,” ucap Bagnaia.

Bagnaia mengendarai Honda dan KTM dalam dua musim Moto3 pertamanya, tetapi beralih ke tim Mahindra Jorge ‘Aspar’ Martinez yang mengubah segalanya pada 2015.

Setelah serentetan podium ia menang untuk pertama kalinya di Assen pada 2016, kemudian di Malaysia. Dia finis keempat di klasemen musim itu.

Bagnaia berutang terima kasih kepada tim lama Mahindra. “Tepat, saya menghubungi Jorge Martinez dan tim dari waktu ke waktu. Mereka memberi saya motivasi saat itu untuk kembali ke puncak. Saya berterima kasih kepada mereka untuk itu,” ulas Bagnaia.

Dari sana, karier Bagnaia meroket dan dia memenangkan Moto2 pada 2018 membela Sky Racing Team VR46.

Dalam musim MotoGP keempatnya sebagai pembalap pabrikan Ducati, ia mempersembahkan gelar pertama untuk merek terkenal Italia itu sejak 2007.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya