Sport
Selasa, 4 April 2023 - 10:55 WIB

Ini Perbedaan Alasan FIFA Batalkan Piala Dunia di Indonesia dan Peru

Newswire  /  Rudi Hartono  /  Rudi Hartono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Wikipedia)

Solopos.com, JAKARTA—Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memberi alasan yang eksplisit atau jelas saat mencabut status Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17.

FIFA beralasan Peru tidak memenuhi komitmen membangun infrastruktur untuk menyelenggarakan turnamen FIFA.

Advertisement

FIFA juga tidak menyampaikan soal sanksi saat mencabut Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 yang baru akan digelar 10 November mendatang. Belum diketahui apakah hal itu menunjukkan FIFA memang tidak akan memberi sanksi kepada Peru.

Keputusan FIFA terhadap Peru tersebut juga dapat dimaknai bahwa FIFA sudah tidak yakin kepada Peru dapat merealisasikan komitmen membangun infrastruktur. Sebab, keputusan itu diambil FIFA meski turnamen baru akan dimulai 10 bulan ke depan.

Advertisement

Keputusan FIFA terhadap Peru tersebut juga dapat dimaknai bahwa FIFA sudah tidak yakin kepada Peru dapat merealisasikan komitmen membangun infrastruktur. Sebab, keputusan itu diambil FIFA meski turnamen baru akan dimulai 10 bulan ke depan.

Hal itu berbeda dengan sikap FIFA saat menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, beberapa waktu lalu.

Saat itu, FIFA tidak menyampaikan secara jelas alasan di balik keputusannya. FIFA hanya menyebut alasan due to current circumstances atau karena keadaan yang saat ini terjadi.

Advertisement

Sebab, ketika itu sedang ramai penolakan-penolakan kehadiran timnas Israel, termasuk dari dua kepala daerah, yakni Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Sejumlah kalangan menganggap langkah itu sebagai bentuk lain dari intervensi pemerintah, kendati yang melakukan adalah pemerintah daerah.

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menyinggung intervensi pemerintah sebagai alasan FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Advertisement

Erick dan para petinggi PSSI, juga komunitas sepak bola nasional, khawatir sanksi FIFA kepada Indonesia akan keras, apalagi sudah ada preseden pada 2015 ketika Indonesia dijatuhi sanksi keras berupa larangan mengikuti turnamen-turnamen internasional yang juga karena intervensi pemerintah.

Menurut Erick, jika sanksi seperti itu yang dijatuhkan FIFA, bukan saja sepak bola nasional yang dirugikan, tetapi juga masyarakat yang terlibat dalam industri sepak bola Indonesia.

Erick dan PSSI tahu pasti FIFA dan aturan-aturannya sehingga tak gampang menganggap FIFA bersikap tidak adil.

Advertisement

Sebaliknya, sejumlah kalangan menganggap FIFA berlaku tidak adil terhadap Indonesia. Mereka bahkan menuding FIFA berstandar ganda, seraya menunjuk sikap FIFA terhadap Rusia setelah negara ini menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.

Selain tidak menyebut alasan secara eksplisit, FIFA justru menyampaikan kemungkinan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. Belum diketahui apakah hal itu berarti kesalahan Indonesia lebih berat dibanding Peru.

Sebagai informasi, setelah menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, giliran FIFA resmi membatalkan Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.

Keputusan itu diambil setelah melakukan diskusi panjang dengan Federasi Sepak bola Peru (FPF), Senin (3/4/2023) malam.

Dalam pernyataan tertulis di laman resminya, FIFA menyebut jadwal turnamen yang sudah ditetapkan tidak akan berubah, yakni tetap berlangsung pada 10 November sampai 2 Desember 2023. Namun, Biro Dewan FIFA sekarang akan mencari tuan rumah baru.

Keputusan itu diambil karena Peru tidak mampu memenuhi komitmen-komitmennya terkait masalah infrastruktur yang diminta untuk dapat menyelenggarakan turnamen.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif