Sport
Rabu, 6 Juli 2022 - 15:32 WIB

Ini Profil Christophe Galtier, Menanggung Beban Berat Demi Sebuah Trofi

Redaksi Solopos  /  Tri Wiharto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Christophe Galtier (kiri) diperkenalkan sebagai pelatih baru PSG, Selasa (5/7/2022) waktu setempat. (Twitter/PSG_Inside)

Solopos.com, PARIS – Berikut ini profil Christophe Galtier yang resmi ditunjuk sebagai pelatih baru Paris Saint-Germain (PSG). Rekam jejak kepelatihan Christophe Galtier cukup bagus sejauh ini.

Seperti diketahui PSG yang nenjadi juara Liga Prancis 2021/2022, baru saja meresmikan Christophe Galtier sebagai pelatih anyar mereka, Selasa (5/7/2022) waktu setempat, menggantikan Mauricio Pochettino yang dipecat ketika baru 18 bulan menangani PSG.

Advertisement

Pochettino gagal memenuhi ambisi petinggi dan keinginan pendukung PSG meski dia berhasil mempersembahkan satu gelar Liga Prancis, Coupe de France, dan Piala Super Prancis. Namun, satu gelar yang hingga kini belum dirasakan PSG yaitu trofi Liga Champions gagal dipersembahkan Pochettino.

Christophe Galtier yang kini berusia 55 tahun (lahir 26 Agustus 1966) telah membela banyak klub terutama di liga sepak bola Prancis antara pada 1985–1987 di Marseille; 1987–1990 di Lille; 1990–1993 di Toulouse; 1993–1994 di Angers; 1994–1995 di Nimes; 1995–1997 kembali ke Marseille; dan 1997–1998 membela Monza (Liga Italia); sebelum pindah ke Liga China bersama Liaoning.

Advertisement

Christophe Galtier yang kini berusia 55 tahun (lahir 26 Agustus 1966) telah membela banyak klub terutama di liga sepak bola Prancis antara pada 1985–1987 di Marseille; 1987–1990 di Lille; 1990–1993 di Toulouse; 1993–1994 di Angers; 1994–1995 di Nimes; 1995–1997 kembali ke Marseille; dan 1997–1998 membela Monza (Liga Italia); sebelum pindah ke Liga China bersama Liaoning.

Christophe Galtier memulai karier sebagai pelatih pada 1999 setelah gantung sepatu sebagai pemain. Kali terakhir Christophe Galtier bermain untuk Liaoning, sebuah klub profesional di Liga China. Di sini ia bermain 23 kali.

Baca Juga: Siaran Langsung Piala AFF U-19 2022 Hari Ini, Ada Indonesia Vs Thailand 

Advertisement

Setelah itu, Lille menggunakan jasa Christophe Galtier sebagai pelatih mereka pada 2017-2021. Setelah cukup lama bersamma Lille, Christophe Galtier akhirnya pindah menangani Nice tepatnya pada 28 Juni 2021. Pada periode 2021-2022 lalu itu ia membawa Nice finis di urutan kelima Liga Prancis dan menembus final Coupe de France meski akhirnya kalah 0-1 dari Nantes.

Christophe Galtier meninggalkan Nice pada 27 Juni 2022 digantikan oleh Lucien Favre. Christophe Galtier akhirnya menerima pinangan PSG dan diumumkan sebagai pelatih baru klub tersebut pada Selasa (5/7/2022) mengantikan Mauricio Pochettino.

Baca Juga: Kejutan, Timor Leste Benamkan Singapura di Grup B Piala AFF U-19 2022

Advertisement

Kini, Christophe Galtier memanggul beban berat karena sepakat melatih PSG yang kerap memecat pelatihnya apabila tak segera memenuhi harapan pemilik dan pendukung mereka.

Dalam sebuah wawancara yang dirilis melalui laman resmi PSG, Christophe Galtier, mengaku emosional dan akan ada banyak tekanan untuk dirinya karena menukangi PSG.

“Pertama, ketika Anda menjadi pelatih Paris Saint-Germain, Anda menjadi pelatih salah satu klub terbesar di dunia. Tentu saja akan ada banyak tekanan, tapi bukan itu yang saya lihat. Saya tentu saja bangga dan juga sedikit emosional ketika saya tiba di Parc des Princes, karena saya tahu banyak pelatih ingin menjadi seperti ini, di posisi saya,” kata Christophe Galtier.

Advertisement

Baca Juga: Laga Uji Coba, Persis Solo Hadapi Persik Kediri?

Sementara itu, tentang minimnya pengalaman di kancah Liga Champions, Christophe Galtier mengakui bahwa kompetisi tersebut sangat sulit.

“Akan ada Liga Champions. Saat Anda memulai musim, empat atau lima tim mampu memenangkannya. Pada akhirnya, hanya ada satu [juara Liga Champions]. Anda tidak bisa mengatakan, ‘Kami akan memenangkan Liga Champions’. Banyak pekerjaan, banyak tuntutan. Ini adalah keinginan besar dari seluruh klub, para penggemar dan para pemain. Tetapi itu juga berarti harus memiliki sentuhan keberuntungan pada waktu-waktu tertentu. Bagaimana Anda bisa mendapatkan sedikit keberuntungan ini? Kami mencoba untuk mengontrol semua parameter di sekitar tim dan tiba dalam kondisi yang baik pada hari itu. Tetapi kami harus mengakui bahwa musim ini Liga Champions telah menunjukkan bahwa ini adalah kompetisi yang sangat sulit untuk dimenangkan dan dengan skenario yang luar biasa dan gila yang tidak dapat diperkirakan oleh siapa pun.”

Jadi mampukah Christophe Galtier mewujudkan ambisi PSG tersebut? Atau mungkin Christophe Galtier juga akan bernasib seperti pelatih PSG sebelumnya, DIPECAT, karena tak bisa mempersembahkan trofi Liga Champions.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif