SOLOPOS.COM - Pelatih Persib, Dejan Antonic (Simamaung)

ISC A 2016 belum banyak berpihak kepada Pelatih Persib, Dejan Antonic. Akibat hasil imbang 1-1 melawan Sriwijaya FC, Dejan didesak mundur. Berikut pernyataan Dejan terkait desakan tersebut.

 
Harianjogja.com, BANDUNG — Hasil yang tak memuaskan yang diraih Persib Bandung pada laga perdana di ISC A 2016 melawan Sriwijaya FC di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Kab Bandung, Sabtu (2/5/2016) mengecewakan bobotoh. Mereka menyorot kinerja Dejan Antonic.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Hasil imbang 1-1 membuat bobotoh gerah. Suara-suara sumbeng yang mengarah ke Dejan sebagai pelatih mulai bermunculan. Mereka menyuarakan Djadjang Nurdjaman kembali memoles Tim Pangeran Biru, menggantikan Dejan yang dinilai gagal menjaga kestabilan Persib sebagai tim elite.

Dejan tampak santai merespons suara-suara nyinyir yang ditujukan kepadanya. Arsitek asal Serbia tersebut mengaku tidak ambil pusing dengan tekanan bobotoh yang begitu deras kepada dirinya. Mantan pelatih Pelita Bandung Raya itu bahkan menyebutkan bahwa kualitas dirinya sudah teruji dengan pencapaian yang pernah ia rasakan di klub sebelum Persib.

“Tekanan dari bobotoh? Terserah mereka, saya tetap profesional menjalankan tugas saya sebagai pelatih Persib. Saya merasa nyaman melatih di tim ini,” jelas Dejan.

Dejan tampaknya ingin membuktikan bahwa dirinya mempunya kualitas yang tak kalah bagus dibanding Djanur saat membesut Persib.

“Saya melatih di mana pun meraih sukses. Saat memimpin Kitchee di Hong Kong saya mendapat lima gelar. Di Pro Duta saya juara Divisi Utama. Saat memoles Pelita Bandung Raya saya bawa klub tersebut menempati empat besar ISL. Biar orang yang menilai apa soal saya. Fakta yang berbicara,” ucap Dejan.

Sejak mendarat di kota kembang pada pertengahan Februari lalu, Dejan mengantarkan Persib jadi runner-up Bali Island Cup dan Torabika Bhayangkara Cup. Maung Bandung bahkan sempat jadi kampiun di turnamen segi tiga di Ciamis. Pencapaian yang terhitung lumayan.

“Kompetisi masih panjang. Tim ini butuh waktu menemukan level permainan terbaik. Pada saatnya Persib Bandung yang saya latih akan menunjukkan kualitas sebenarnya,” ungkap pelatih kelahiran Belgrade, 22 Januari 1969 tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya