ISC A 2016 telah mengubah pola serangan dari Persipura Jayapura. Perubahan serangan ini tidak lepas dari kedatangan pemain asing asal Timor Leste ke Tim Mutiara Hitam tersebut.
Harianjogja.com, JAYAPURA — Persipura Jayapura mengalami krisis lini serang. Dalam tiga pekan ISC A 2016, Mutiara Hitam baru sekali membobol gawang lawan. Manajemen menambah pemain, namun bukan di pos penyerang, tapi gelandang.
Pemain yang didatangkan adalah gelandang asal Timor Leste, Thiago Fernandes Oliveira. Thiago merupakan pemain asal Brasil yang dinaturalisasi Timor Leste. Thiago menjadi bagian dari skuat Timor Leste U-23 yang tampil di Asian Games 2014.
Sekretaris Persipura Rocky Bebena mengatakan, pemilihan pemain di posisi gelandang bukan tanpa alasan, karena alur permainan Persipura tak berjalan baik tanpa pengatur serangan yang mumpuni.
Sebelumnya, Mutiara Hitam mencoret Sengbah Kennedy, gelandang asal Liberia. “Kami belum cari pemain untuk lini depan, tapi mencoba memaksimalkan lini tengah,” jelas Rocky Bebena, Rabu (18/5/2016).
Rocky berharap Fernandes bisa cepat beradaptasi, mengingat tuntutan untuk Persipura semakin tinggi. Komposisi lini depan Persipura memang terbilang sangat mandul.
Dari tiga pertandingan awal, hanya satu gol yang tercipta melalui titik penalti. Pelatih Jafri Sastra pun mengaku akan fokus membenahi lini serang timnya.
“Setiap latihan kami benahi terus semua lini termasuk penyelesaian akhir. Hanya satu gol dari tiga pertandingan dan itu pun berasal dari tendangan penalti jelas tidak positif buat kami,” ujar Jafri Sastra.
Demi meningkatkan performa, Persipura menggelar pemusatan latihan di Batu. TC di Batu memang menjadi sebuah kewajiban Mutiara Hitam menjelang turnamen atau kompetisi. Hanya, untuk ajang TSC, persiapan mereka kurang maksimal dan belum sempat melakukan TC di Batu.
Persipura Jayapura memiliki waktu sekitar satu pekan untuk berlatih di Batu, sebelum menjalani laga tandang melawan Persela Lamongan di Stadion Surajaya, Senin (23/5/2016).