SOLOPOS.COM - Djajang Nurdjaman (Persib)

ISC A 2016 belum berpihak kepada Persib Bandung.

Harianjogja.com, BANDUNG — Pemain muda binaan Persib selama ini sulit menembus skuat utama Maung Bandung. Efek tersebut diamati karena tingginya ekspektasi Bobotoh untuk selalu juara di setiap musimnya. Padahal, prestasi tertinggi klub baru ini diraih kala Persib menjuarai Liga Indonesia 2014 dan ajang turnamen prestisius, Piala Presiden 2015.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Setitik harapan berjumpa kala Gian Zola, Febri Hariyadi dan Jujun Saepuloh dikontrak Persib awal musim 2016. Pengharapan Persib kembali berjaya dengan darah asli sunda atau pemain binaanya kembali digairahkan. Alih-alih mendapat kesempatan, tiga pemain itu tak punya tempat walau masuk sebagai pemain pengganti.

Opsi peminjaman Gian Zola dan Febri Hariyadi akhirnya mencuat di jendela transfer jeda musim ISC A 2016. Bagi pelatih Jajang Nurjaman peminjaman pemain yang jarang dapat menit bermain adalah sebuah pilihan tepat.

Tuntutan Bobotoh yang selalu haus kemenangan dinilai pelatih 58 tahun itu wajar dan tidak bisa dipersalahkan. Maka, siapapun pelatihnya, Persib harus punya pemain-pemain berkualitas, kuat dan berpengalaman. Tak ada istilah untuk coba-coba dalam pertandingan sekelas kompetisi atau turnamen.

“Memang wajar, tidak menyalahkan Bobotoh dalam hal ini. Persib tim besar, sudah sewajarnya berada di posisi empat besar. Jadi tim ini harus selalu bagus. Untuk memenuhi itu, tentu harus punya pemain bagus,” beber Jajang, dikutip dari laman Simamaung, Selasa (6/9/2016).

Kendati begitu pada akhirnya dampak yang terlihat kini, pemain binaan Persib sendiri berkembang di klub lain. Contoh terjelas adalah Dedi Kusnandar, memulai karir junior di Persib, ia malah berkembang di Pelita Jaya saat itu. Langkah Dedi akhirnya menjadi contoh pemain lainnya.

Terkini pemain binaan Persib yang tengah menanjak di klub Persiba Balikpapan, Arema atau PS TNI. Dia Abdul Azis, Ryuji Utomo, Erwin Ramdhani dan Suhandi. Mereka adalah kompatriot Gian Zola kala di Diklat Persib pertama didirikan 2014 lalu. Meski masih belum disebut pemain besar seperti Evan Dimas, nyatanya mereka mampu berkembang.

Sudah menjadi riwayat beberapa tahun ini, Persib tak mampu orbitkan pemain muda, bahkan untuk pemain berkualitas yang bercokol di Timnas Indonesia. Seharusnya ini menjadi kajian bersama pelaku atau pecinta sepak bola di Bandung, umumnya Jawa Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya