SOLOPOS.COM - Pesepak bola Surabaya United Thiago Fortuoso do Santos (putih) berebut bola dengan pesepak bola Pusamania Borneo FC Sandi Sute di pertandingan Grup E babak Delapan Besar Piala Jenderal Sudirman, Minggu (13/12) sore. (Jumali/JIBI/Harian Jogja)

ISC A 2016 segera dihelat. Surabaya United yang tengah mempersiapkan diri menghadapi ISC A 2016 justru dikabarkan tengah dilanda keretakan.

 

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

 

 

Harianjogja.com, CIAMIS — Surabaya United gagal mengulang hasil manis yang mereka capai di turnamen segitiga Ciamis tahun lalu. Kepastian itu setelah mereka tumbang 1-3 di tangan Persib Bandung, Jumat (8/4/2016) sore di Stadion Galuh, Ciamis.

Kekalahan itu sekaligus membuktikan kekuatan Surabaya United belum berkembang kendati sejumlah upaya perbaikan dilakukan sang pelatih, Ibnu Grahan.

Padahal, selama pramusim ini, Surabaya United telah mendatangkan beberapa pemain anyar untuk menutupi kekurangan. Pemain baru yang didatangkan Ibnu di antaranya Wahyu Tri Nugroho (kiper), Fitra Ridwan Salam, Bijahil Calwa, Suroso, dan Abel Gebor.

Namun, sejauh ini usaha itu seakan sia-sia karena mereka tak kunjung memperoleh hasil maksimal, terutama saat bertemu lawan sepadan.

Hasil buruk yang diberikan Persib ini menambah daftar panjang lemahnya performa Surabaya United. Sebelum tumbang di tangan Maung Bandung, Surabaya United babak belur di semifinal Piala Gubernur Kaltim lalu.

Surabaya United ditekuk Sriwijaya FC melalui adu penalti 1-1 (7-6) dan Pusamania Borneo FC 0-3. Sebuah hasil tak meyakinkan bagi klub yang dihuni sederet bintang muda jebolan Timnas U-19 era Indra Sjafri itu.

Kabar yang santer beredar, rentetan hasil buruk ini tak lepas dari suasana tim yang sangat berbeda dengan musim lalu. Kendati canda-tawa antarpemain masih mewarnai keseharian tim, rasa kekeluargaan yang dulu terjalin erat di antara para pemain dikabarkan sudah memudar.

Hal ini kabarnya memengaruhi kekompakan dan kolektivitas tim. Namun, kabar itu langsung disanggah manajer operasional Surabaya United, Rahmad Sumanjaya. “Sampai saat ini masih kondusif. Tidak ada masalah di internal tim, semua baik-baik saja seperti dulu,” tuturnya.

Rahmad boleh saja mengelak, tetapi kasak-kusuk mengenai kurang nyamannya kondisi di dalam tim ini mulai terdengar. Jika sang pelatih tak tanggap, tidak menutup kemungkinan Surabaya United bakal sulit bersaing di ISC A 2016.

Di sisi lain, kekalahan Surabaya United atas Persib Bandung kemarin sekaligus mengecilkan peluang mereka menjuarai turnamen tersebut. Sebab, Persib di atas kertas bakal mudah menaklukkan PSGC Ciamis, yang di laga pertamanya kalah 0-1 dari Surabaya United.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya