SOLOPOS.COM - Kegiatan latihan PSIM Jogja di Stadion Mandala Krida. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

ISC B 2016 yang akan digelar Minggu (1/5/2016) menjadi ajang pembuktian pemain muda

Harianjogja.com, JOGJA– Persiapan sekitar dua bulan yang dilakoni oleh PSIM Jogja akan diuji hasilnya dalam laga perdana mereka di ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) B, Minggu (1/5/2016) mendatang.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Bertindak sebagai tuan rumah, PSIM Jogja jelas tak ingin menyia-nyiakan laga pertamanya kali ini.

Menjamu Persibat Batang di Stadion Sultan Agung Bantul, PSIM Jogja memang harus sukses mengemas tiga poin. Dengan skuat yang banyak dihuni pemain muda minim jam terbang, kemenangan di laga awal jelas menjadi sangat penting untuk menjaga mental mereka di pertandingan selanjutnya.

Sempat mengalami bongkar pasang kerangka tim saat seleksi, PSIM Jogja kini sudah mematenkan skuat mereka. Menghadapi Banteng Alas Roban (julukan Persibat Batang) yang notabene memiliki kekuatan nyaris seimbang, PSIM Jogja sepertinya akan tampil habis-habisan.

Permainan bola-bola pendek yang cepat dikombinasikan dengan built up dari lini belakang sepertinya akan menjadi andalan Laskar Mataram untuk membongkar pertahanan Persibat.

Tak hanya itu, PSIM Jogja tentunya juga akan memaksimalkan dua peran bek sayap mereka, Ayub dan Riskal yang dikenal memiliki kecepatan. Belum lagi, keduanya ditopang oleh gelandang-gelandang sayap yang juga memiliki kecepatan tak kalah baiknya, Johan Arga dan Rangga Muslim.

Sementara di lini tengah, Hendika Arga akan menjadi tumpuan Erwan untuk menjadi otak serangan bagi PSIM Jogja. Visi bermain dan daya jelajah serta umpan-umpan terukurnya diharapkan bisa menciptakan peluang bagi para pemain PSIM Jogja lainnya.

Tentu saja kerja Hendika Arga tak akan bisa maksimal jika Dimas Priyambodo sebagai pemain jangkar tak tampil maksimal.

Satu-satunya kelemahan yang ada di tim Laskar Mataram adalah minimnya jumlah pemain senior yang bisa menjadi team leader. Dampak kepergian pemain jangkar senior Eko Kancil sepertinya masih terasa, terutama di lini tengah PSIM Jogja.

“Tapi nyatanya kami sudah kehilangan dia [Eko Kancil]. Kami harus terbiasa. Ini saatnya para pemain muda tampil,” kata Erwan, Jumat (29/4/2016).

Sementara saat ditanya mengenai peta kekuatan lawannya kali ini, Erwan mengaku masih buta. Ia mengaku, selama ini memang lebih fokus pada pembentukan timnya saja. Terkait kekuatan Persibat, dirinya mengaku tak mengetahuinya secara detail. Meski begitu, ia tetap yakin anak asuhnya akan bisa tampil maksimal dan merepotkan barisan pertahanan Persibat.

Sedangkan di tubuh skuat Persibat, nama-nama gaek macam Engkus Kuswaha dan eks penyerang Persib Bandung Eki Nurhakim sepertinya tetap harus diwaspadai oleh barisan pertahanan PSIM Jogja. Terlebih, bagi Engkus Kuswaha sendiri, PSIM Jogja bukanlah tim yang asing.

Penyerang yang pernah malang melintang di sejumlah klub itu pernah menjadi bagian penting dalam skuat Laskar Mataram. Oleh karena itulah, sedikit banyak, Engkus pun sudah hafal corak permainan dari Laskar Mataram.

Sama dengan Erwan, Pelatih Persibat Didik Listiyantara pun mengaku buta akan kekuatan PSIM Jogja. Dikatakannya, PSIM Jogja kali ini berbeda dengan yang ia tahu musim sebelumnya. “Sekarang banyak pemain baru berusia muda. Kami tetap harus waspada,” kata mantan pelatih Persiba Bantul itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya