SOLOPOS.COM - Pesepak bola timnas U-23 Indonesia, Rizki Ramdani Lestaluhu (7) dan pesepakbola Maroko Moussadak Hamza (20), berebut bola saat laga final sepak bola Islamic Solidarity Games (ISG) III di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Sumsel, Minggu (29/9/2013) malam. (JIBI/Solopos/Antara/smar Patrizki/kye)

Pesepak bola timnas U-23 Indonesia, Rizki Ramdani Lestaluhu (7) dan pesepakbola Maroko Moussadak Hamza (20), berebut bola saat laga final sepak bola Islamic Solidarity Games (ISG) III di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Sumsel, Minggu (29/9/2013) malam. (JIBI/Solopos/Antara/smar Patrizki/kye)

Pesepak bola timnas U-23 Indonesia, Rizki Ramdani Lestaluhu (7) dan pesepakbola Maroko Moussadak Hamza (20), berebut bola saat laga final sepak bola Islamic Solidarity Games (ISG) III di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Sumsel, Minggu (29/9/2013) malam. (JIBI/Solopos/Antara/smar Patrizki/kye)

Solopos.com, PALEMBANG—Keberhasilan Timnas Indonesia U-19 menjuarai Piala AFF U-19 tak diikuti seniornya. Timnas Indonesia U-23 gagal mempersembahkan emas Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 setelah di pertandingan final di Stadion Jaka Baring, Palembang, Minggu (29/9/2013), menyerah dari Maroko dengan skor 2-1.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Dengan gagal meraih medali emas, Tim Garuda Muda yang dipersiapkan untuk SEA Games 2013 ini belum mampu memberikan yang terbaik. Padahal, pada pertandingan penyisihan Grup B, Andik Vermansyah dan kawan-kawan mampu menang tipis 1-0 atas Maroko.

Seperti dilansir Antara, tim Garuda Muda yang malam ini mendapatkan dukungan dari ribuan langsung langsung menekan Maroko. Sunarto yang ditunjuk sebagai striker tunggal langsung mengacak pertahanan anak asuh Benabich Hassan itu.

Maroko yang diperkuat pemain U-20 juga tidak tinggal diam. Bermodal postur yang lebih besar, pemain lebih mudah melakukan tekanan. Namun, anak asuh Rahmad Darmawan yang lebih beruntung.

Berawal dari pelanggaran keras kiper Maroko Benachour Badreddin pada Bayu Gatra pada menit tujuh, wasit Al Kaaf Ahmad Abu Bakar Said dari Oman menunjuk titik putih. Alfin Tuasalamony yang akhirnya sukses membawa timnas unggul 1-0.

Tertinggal 0-1, Maroko bangkit dan terus menekan.  Petaka bagi tuan rumah terjadi pada menit ke-70. Berawal dari tendangan pojok, pemain pengganti El Hassouni Aymane mampu menyamakan kedudukan lewat tendangan kerasnya. Sebenarnya Indonesia langsung punya peluang kembali unggul tetapi tendangan Andik pada menit ke-75 masih membentur mistar gawang Maroko.

Demi menguasai lini tengah, pelatih Rahmad Darmawan menarik Sunarto dan digantikan Fandi Eko Utomo. Namun, upaya yang dilakukan belum membuahkan hasil. Justru Maroko yang mampu berbalik unggul setelah El Karti Walid mampu menjebol gawang Kurnia Meiga pada menit ke-81. Skor ini bertahan hingga peluit panjang dibunyikan wasit.

Dengan hasil tersebut Maroko berhak mendapatkan medali emas dan Indonesia mendapatkan medali perak. Untuk perunggu direbut Turki setelah mengalahkan Arab Saudi dengan skor 2-1.

 

Susunan pemain

Indonesia: Kurnia Meiga (pg) (k), Alfin Tuasalamony, Andri Ibo/KK, Manahati Leskusen, Diego Michiels/KK, Andik Vermansyah/KK, Rasyid Bakrie/Oktovianus Maniani, Dedi Kusnandar, Ramdani Lestaluhu/Agung Supriyanto, Bayu Gatra dan Sunarto/Fandi Eko Utomo.

 

Maroko: Benachour Badreddin (pg), Chibi Mohamed, Saidi Mohamed, Al Asbahi Anas (k), El Jaaouani Mohammed, Moufaddal El Mehdi, Essaidy Youssef, Ati Allah Omar, El Karti Walid/KK, Moussadak Hamza dan El Ouardy Adnane/KK/El Hassouni Aymane.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya