SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

ISL 2015 tidak akan diikuti oleh Arema dan Persebaya. BOPI tak merekomendasi kedua tim papan atas itu.
 
Solopos.com, SOLO — Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menegaskan keputusan pencoretan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya dari Indonesia Super League (ISL) 2015 tidak dapat diganggu gugat.

Arema dan Persebaya dilarang mengikuti kompetisi musim ini karena tidak mememuhi syarat verifikasi terkait legalitas klub. Kedua tim itu masih terganjal kisruh dualisme kepemilikan klub yang tak kunjung menemui ujung.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Hingga saat ini, PT Liga Indonesia (LI) masih ngotot menyelenggarakan ISL dengan 18 tim peserta, termasuk Arema dan Persebaya. Kedua tim Jawa Timur itu pun tetap kukuh ingin mengikuti kompetisi musim ini.

Ketua BOPI, M. Noor Aman, menyatakan laga Arema dan Persebaya tidak dianggap sah jika kedua tim itu nekat bertanding musim ini. “Sudah final [pencoretan Arema dan Persebaya], tidak ada toleransi. Kalau mereka tetap bertanding ya anggap saja sebagai pertandingan jalanan, tidak sah,” tegas dia saat dijumpai wartawan dalam acara Sarasehan Suporter Nasional bertajuk Indonesia Menuju Industri Sepak Bola di The Sunan Hotel, Solo, Jumat (3/4/2015).

Noor Aman menuturkan pihaknya telah mengirimkan surat kepada 16 kontestan ISL untuk menolak berlaga melawan Arema dan Persebaya. BOPI juga telah memperingatkan pihak kepolisian Malang, Surabaya, dan kota-kota lain yang bakal menjadi tuan rumah laga Arema serta Persebaya untuk menolak memberikan izin pertandingan.

“Kami sudah menyurati Persija [Jakarta] supaya jangan mau bertanding melawan Arema di laga pembuka ISL, demikian juga dengan Mitra Kukar supaya jangan mau melawat ke Surabaya. Pihak kepolisian Malang dan Surabaya sudah kami menyurati juga bahwa panitia pelaksana kedua klub itu tidak mendapatkan rekomendasi, mereka tidak layak,” ujar Noor Aman.

Kelompok pendukung Persebaya, Bonek, merespons positif keputusan BOPI. Suporter yang identik dengan warna hijau itu bahkan legawa jika tim kesayangan mereka harus memulai perjuangan dari nol lagi musim depan.

“Kami memahami sejarah Persebaya dan konflik yang terjadi saat ini. Kami tidak sedang mengupayakan agar tim kami bisa bertanding musim ini. Tidak masalah jika memang kami baru bisa bertanding dua atau tiga musim lagi. Justru Bonek berharap kalau Persebaya kembali biarkan bermain dari level terendah,” ujar pentolan Bonek, Andy “Peci” Kristiantono.

Bonek telah memboikot pertandingan Persebaya sejak musim lalu. Peci mengatakan seruan boikot bakal terus berlanjut jika persoalan dualisme tidak terselesaikan dan skuat berjuluk Bajul Ijo itu tetap nekat mengikuti kompetisi musim ini.

“Persebaya yang asli adalah milik PT Persebaya Indonesia yang Persebaya 1927, sedangkan yang Persebaya ISL hanyalah PT yang merampas sejarah kami,” ucap Peci. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

indonesia Super League

indonesia Super League

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya