SOLOPOS.COM - PSSI akan konsultasi ke FIFA terkait penundaan ISL (Ligaindonesia.co.id)

ISL 2015 resmi ditunda. Penundaan ini berdampak besar bagi klub-klub ISL. PSSI akan konsultasi ke FIFA.

Solopos.com, JAKARTA — CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, mengatakan keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, yang menunda laga pembuka Indonesia Super League (ISL) 2015, merupakan masalah serius. PSSI akan segera berkonsultasi dengan FIFA.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Dikutip dari Ligaindonesia.co.id, Jumat (20/2/2015), Joko Driyono meminta agar seluruh klub ISL 2015 segera menyelesaikan persyaratan yang diminta Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).

“Keputusan Menpora menunda laga pembuka ISL 2015 berdampak besar bagi kami, dan menimbulkan ketidakpastian. Ini masalah yang tidak mudah dan sangat serius. Harus dikelola dengan hati-hati, rasional, terukur, dan penuh perencanaan,” ujar Joko Driyono.

Menurut Joko Driyono, PSSI akan meminta arahan FIFA terkait penundaan kompetisi ISL 2015. PSSI juga segera melakukan rapat darurat dengan Komite Eksekutif untuk mengambil keputusan dalam penundaan kompetisi.

“Kami akan meminta arahan ke FIFA. Hal itu karena berhubungan dengan harmonisasi, sinkronisasi kompetisi domestik, dan event internasional. Kompetisi adalah pilar timnas. PSSI akan melakukan rapat darurat dengan Komite Eksekutif untuk mengambil keputusan nyata dalam menyikapi hal ini,” jelas  Joko Driyono.

Sebagaimana diberitakan Solopos.com sebelumnya, Pada Rabu (18/2/2015), Menpora Imam Nahrawi memutuskan untuk menunda kompetisi ISL 2015, karena banyak klub yang belum menyelesaikan masalah administrasi. Menpora ingin persyaratan klub-klub ISL diselesaikan agar kompetisi bisa berjalan lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya