SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

 

Harianjogja.com, BANDUNG — Musim lalu, skema 4-2-3-1 menjadi andalan pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman. Dengan strategi itu, peran bek sayap kiri Tony Sucipto ataupun Supardi di kanan cukup sentral dalam membantu serangan.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Dari keduanya lahir tujuh assist selama satu musim ini. Masing-masing lima oleh Supardi dan dua dari Tony.

Tapi, sumbangsih keduanya tetap menyisakan pekerjaan rumah bagi sang pelatih. Pasalnya, peran aktif barisan belakang ini acapkali menyisakan lubang besar di garis akhir pertahanan ketika Maung Bandung mendapat serangan balik.

Di luar gol bunuh diri, sebanyak 28 gol yang bersarang di gawang I Made Wirawan. Hasil dari memanfaatkan keterlambatan atau out of position Supardi maupun Tony yang kerap naik membantu serangan. Seperti saat menghadapi Pelita Bandung Raya, Persib harus kalah 0-1 melalui gol tunggal Musafri.

Kondisi itu mungkin yang membuat pria yang karib disapa Djanur ini mengincar pemain belakang.
“Ya, kita mencari wingback juga pemain depan,” ujar Djanur tanpa menyebutkan nama pemain incarannya, seperti dilansir dari laman Persib, Rabu (19/11/2014).

Tambahan pemain di lini belakang juga menjadi hal yang penting mengingat tim asal Kota Bandung ini akan berlaga di kompetisi level Asia. Pilihannya, Liga Champions Asia atau Piala AFC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya