SOLOPOS.COM - Petenis Indonesia, Deria Nur Haliza, mengembalikan bola dari kompatriotnya, Tami Grende, saat final tunggal putri Kejuaraan Internasional Tenis Yunior Tugu Muda BNI 46 di Lapangan Tenis GOR Manahan, Solo, Minggu (23/6). Deria Nur haliza menang atas Tami Grende dengan skor 6-2, 7-5.

Petenis Indonesia, Deria Nur Haliza, mengembalikan bola dari kompatriotnya, Tami Grende, saat final tunggal putri Kejuaraan Internasional Tenis Yunior Tugu Muda BNI 46 di Lapangan Tenis GOR Manahan, Solo, Minggu (23/6). Deria Nur haliza menang atas Tami Grende dengan skor 6-2, 7-5. JIBI/SOLOPOS/Maulana Surya

SOLO –Deria Nur Haliza sukses merebut gelar juara tunggal putri pada ITF Junior Tugu Muda BNI 46 Junior Circuit 2013. Petenis andalan Merah Putih itu menjadi kampiun setelah mengalahkan kompatriotnya, Tami Grende, secara straight set, 6-2, 7-5 di Lapangan Tenis Manahan, Minggu (23/6/2013).

Melawan Tami Grende yang memiliki langkah panjang dalam memburu bola, Deria tetap tampil tenang dan mengandalkan variasi bola cepat. Hal ini menyulitkan Grende yang memang terlihat kelelahan di partai pamungkas. Tanpa ampun Deria menekan Grende sejak set pertama.

Dalam posisi tertekan, Grende sulit berkembang. Petenis yang baru saja menyabet juara I di ganda putri bersama Rifanty Kahfiani itu justru banyak membuat kesalahan sendiri. Hal ini semakin memudahkan Deria untuk mengakhiri pertandingan. Laga pamungkas nomor tunggal putri berjalan selama 1 jam 45 menit.

“Di laga final seperti ini, saya hanya berpikir untuk bermain dengan baik. Saya merasa, Tami Grende memang tampil di bawah performa. Itu sangat menguntungkan saya. Kemenangan ini saya persembahkan untuk keluarga dan pelatih saya. Setelah ini, saya fokus menghadapi ITF di Thailand,” kata petenis kelahiran Purwodadi, 8 Juni 1997 itu saat ditemui wartawan seusai pertandingan.

Terpisah, Tami Grende secara sportif menerima kekalahan. Grende mengaku bermasalah dalam proses recovery sebelum pertandingan.

“Saya sudah berusaha mengejar. Tapi, hari ini memang enggak bisa memukul bola dengan baik. Setelah ini, saya akan mengikuti kejuaraan ITF di Thailand. Rencananya, sore ini berangkat,” kata Tami Grende yang lahir 22 Juni 1997.

Di bagian tunggal putra, petenis unggulan keempat asal China Taipei, Kuan Yi Lee, mengalahkan wakil Thailand, Suthinan Tantgaseraneewat, dengan skor 7-5 dan 6-4. Di partai final, Lee sebenarnya mengalami sakit di paha dan perut. Tapi, dirinya mampu mengatasi hal tersebut dengan terus memaksa memburu angka di partai final.

“Target di turnamen ini memang ingin meraih juara. Solo, udaranya cukup panas. Soal lawan memang cukup berat,” kata Lee.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya