SOLOPOS.COM - Petenis Indonesia, Lavinia Tanata, berusaha mengebalikan bola ke arah lawannya petenis asal India, Kanika Vaidya, pada pertandingan semi final Turnamen Walikota Surakarta Cup 2013 ITF Women Circuit di Lapangan Tenis Manahan, Solo, Sabtu (6/7). Lavinia berhasil melaju ke final setelah berhasil menang dua set langsung 7-5, 6-1. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris)

Petenis Indonesia, Lavinia Tanata, berusaha mengebalikan bola ke arah lawannya petenis asal India, Kanika Vaidya, pada pertandingan semi final Turnamen Walikota Surakarta Cup 2013 ITF Women Circuit di Lapangan Tenis Manahan, Solo, Sabtu (6/7). Lavinia berhasil melaju ke final setelah berhasil menang dua set langsung 7-5, 6-1. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris)

SOLO –Perjalanan petenis Merah Putih unggulan pertama, Lavinia Tananta, di So Good Walikota Surakarta Cup 2013 ITF Women’s Circuit di Lapangan Tenis Manahan tinggal selangkah lagi. Petenis kelahiran Semarang, 3 November 1987 ini menggenggam tiket final setelah menghentikan langkah petenis India, Kanika Vaidya di partai semifinal, Sabtu (6/7) dengan skor 7-5, 6-1.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Sayang, langkah Lavinia tak diikuti rekan senegaranya yang menjadi unggulan kedua di turnamen ini, yakni Ayu Fani Damayanti. Petenis kelahiran Bali itu harus tersingkir di babak semifinal setelah kalah rubber set 1-6, 6-4, 1-6 dari petenis unggulan ketiga asal Jepang, Yumi Miyazaki. Dengan kekalahan yang diderita Ayu, prediksi terjadinya all Indonesian final batal terjadi.

Sesuai rencana, partai final tunggal putri antara Lavinia melawan Miyazaki dilangsungkan di Lapangan Tenis Manahan, Minggu (7/7). Di hadapan wartawan, Lavinia mengaku siap tempur meladeni petenis Jepang di partai pamungkas.

“Saya belum pernah bertemu melawan petenis Jepang di waktu sebelumnya. Tapi, saya sudah mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Menurut saya, dia pemain yang ulet. Saya sudah mempersiapkan strategi khusus untuk melawan dia besok [hari ini],” kata Lavinia saat ditemui wartawan seusai pertandingan semifinal.

Di partai semifinal, Lavinia yang menempati peringkat 568 dunia sempat direpotkan dengan perlawanan ngotot yang diperagakan Kanika di set pertama. Beruntung, Lavinia yang lebih kaya pengalaman mampu mengunci set pertama dengan baik. Saat menjalani set kedua, Lavinia yang memperoleh dukungan dari penonton Solo berada di atas angin. Lavinia pun mampu mendikte permainan Kanika.

“Kanika mengawali pertandingan dari babak kualifikasi. Dia memang sangat bagus. Tapi, bola-bolanya masih terlalu boros. Itu yang menyebabkan saya bisa meraih kemenangan di partai semifinal,” ujarnya.

Di semifinal lainnya, Ayu Fani Damayanti, mengatakan penyebab dirinya takluk dari petenis Jepang di semifinal lantaran mengalami kelelahan. Di samping itu, dirinya banyak melakukan kesalahan sendiri yang menguntungkan Miyazaki.

“Saya akui, fisik saya memang kurang. Persiapan di turnamen ini memang sangat minim. Terus, kaki kiri saya hampir kram juga di lapangan tadi [kemarin],” katanya.

Menghadapi Lavinia, Miyazaki mengaku masih buta kekuatan lawan. Pun demikian, dirinya berjanji akan memberikan perlawanan sengit di partai final. “Lavinia petenis yang bagus. Saya akan berusaha bermain bagus dan enjoy. Harapannya, saya tetap bisa meraih juara besok [hari ini],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya