Sport
Jumat, 3 Mei 2013 - 22:42 WIB

Jadwal DU LPIS Semrawut, Sejumlah CEO Klub Berniat Temui Petinggi LPIS

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Divisi Utama (DU) Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). dokJIBI/SOLOPOS

Advertisement

Logo Divisi Utama (DU) Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). dokJIBI/SOLOPOS

PURBALINGGA – Sejumlah CEO klub Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) akan menemui Direktur LPIS, Widjajanto. Mereka berniat mempertanyakan kesemrawutan pelaksanaan kompetisi Divisi Utama (DU) LPIS.

Advertisement

PURBALINGGA – Sejumlah CEO klub Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) akan menemui Direktur LPIS, Widjajanto. Mereka berniat mempertanyakan kesemrawutan pelaksanaan kompetisi Divisi Utama (DU) LPIS.

“Pekan depan kami akan berkumpul di Purbalingga dan selanjutnya berangkat ke Jakarta guna menemui petinggi LPIS,” kata CEO PT Persibangga Sportama, H Rohman Supriyadi, Jumat (3/5/2013).

Rohman menambahkan, sejumlah CEO klub yang ada di Jawa akan mengambil sikap tegas jika LPIS tidak bisa mengatur dan mengelola kompetisi dengan baik.

Advertisement

Kesemrawutan dalam kompetisi LPIS ini, kata dia, berupa penyusunan jadwal yang dinilai tidak masuk akal oleh sejumlah klub.

Dalam hal ini, dia mencontohkan, jadwal pertandingan antara Persibangga melawan Persifa di Fakfak, Papua, pada Kamis (2/5/2013).

“Ini sangat tidak realistis karena pada Minggu (28/4), kami menjadi tuan rumah melawan Persewon Wondama. Selang tiga hari, kami harus ke Fakfak, selanjutnya pada Minggu (5/5) harus bertanding melawan Persemalra Tual di Purbalingga,” katanya.

Advertisement

Menurut dia, permasalahan ini juga dihadapi PSS Sleman yang harus terbang ke Fakfak untuk bertanding melawan Persifa pada Minggu (5/5/2013). Padahal, PSS Sleman pada Kamis (2/5/2013) baru bertanding melawan Persemalra Tual di Sleman.

“Selain masalah jadwal yang semrawut, kami juga akan mempertanyakan kepastian subsidi dana dari LPIS kepada klub. Subsidi ini telah dijanjikan LPIS sebelum kompetisi berjalan,” kata Rohman.

Akan tetapi hingga kompetisi bergulir, kata dia, subsidi dana tersebut belum ada kepastian sehingga ada kesan LPIS lepas tangan dalam permasalahan ini.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif