SOLOPOS.COM - Jali Aji melakukan teknik kuncian terhadap lawan dalam sebuah sesi latihan. (Istimewa/Hans Academy)

Solopos.com, SOLO – Jalu Aji atlet asal Pucangsawit, Jebres, Kota Solo, akan unjuk kemampuan dengan mengikuti kejuaraan muay thai dunia bertajuk Muay Thai World Championship di Bangkok, Thailand pada 5-9 Mei 2023.

Jalu Aji optimistis dapat mengharumkan nama Indonesia dengan bersaing dengan puluhan negara yang akan mengikuti kejuaraan ini.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Jalu Aji yang kelahiran Solo, 29 September 1995 itu saat ini tergabung dalam Sasana HAN Academy. Dia menguasai beberapa aliran beladiri seperti tinju, ju jitsu dan kick boxing.

“Saya optimistis mampu meraih salah satu podium, atau setidaknya meraih posisi tiga besar seperti yang pernah kami raih para tahun 2017 juga di Bangkok,” kata Jalu Aji kepada Solopos.com, Senin (1/4/2023).

Jalu Aji mengaku buta kekuatan calon lawannya di Negeri Gajah Putih mendatang.  Namun petarung yang mengoleksi berbagai gelar juara itu mengaku tidak gentar dan siap memberikan yang terbaik.

Sejak tahun 2008, lebih dari lima belas jenis pemusatan latihan pernah Jalu ikuti. Jalu Aji pernah menjalani pemusatan latihan di Markas Kopassus Kandang Menjangan Solo, Pelatda junior Jateng dari tahun 2012-2013, Pelatda senior mulai tahun 2014-2015, pelatnas khusus di Thailand dua kali tahun 2016 dan 2017, bahkan Pelatnas di Swedia di tahun 2016.

Sebanyak  34 juara diraih oleh Jalu Aji selama menekuni olahraga bela diri. Jalu bercerita yang paling berkesan saat membawa pulang medali emas saat PON Papua 2022 lalu. Hal itu setelah dia mengalami persoalan di tangan kirinya saat di babak semifinal. Bahkan, saat di babak semifinal dia harus menghadapi petarung tuan rumah.

Direktur HAN Academy Solo, Rio Suseno, mengaku bangga salah satu atlet andalannya dapat mewakili Indonesia di ajang internasional.  Dia juga mengakui jika kompetisi Muay Thai di Indonesia itu sangat minim.

Kondisi itu diakuinya berpengaruh terhadap jam tebang pada atlet. Padahal yang yang tampil di kejuaraan dunia itu rata-rata memiliki jam terbang sekitar 250 jam. 

“Untuk Jalu Aji sendiri di Indonesia termasuk memiliki jam terbang tinggi yakni 70 jam,” ujar Rio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya