Sport
Sabtu, 12 September 2015 - 00:25 WIB

JAPAN OPEN 2015 : Ganda Terbaik Tumbang di Delapan Besar

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ganda putra terbaik Indonesia Mohammad Ahsan /Hendra Setiawan gagal di Japan Open 2015. Ist/badmintonindonesia.org

Japan Open 2015 kembali belum memberi performa terbaik bagi ganda terbaik Indonesia. Gandra putra dan ganda putrid kandas di babak perempatfinal.

Solopos.com, TOKYO—Sejumlah ganda terbaik Indonesia harus melupakan mimpi untuk bisa berjaya Japan Open Superseries 2015 setelah mereka kandas di perempat final, Jumat (11/9/2015). Mereka adalah ganda putra dan putri nomor satu Tanah Air, Mohammad Ahsan /Hendra Setiawan serta Greysia Polii/ Nitya Krishinda Maheswari.

Advertisement

Tampil di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Greysia/Nitya terhenti di delapan besar lantaran kalah di tangan pasangan Denmark, Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl. Unggulan keenam ini ditundukkan seeded keempat itu dalam pertarungan dua game langsung, 19-21 dan 17-21.

“Kami lebih banyak terserang di game pertama. Di game kedua juga ketika sudah poin 11, baru kami merubah permainan. Mereka lebih siap daripada kami dan permainan mereka juga lebih rapat,” kata Nitya, dilansir badmintonindonesia.org.

Kalah di perempat final, Greysia/Nitya langsung mengevaluasi permainan mereka. Keduanya berharap di penampilan berikutnya bisa tampil lebih baik. Masalah fokus dan kesiapan di lapangan menjadi dua hal yang mereka garis bawahi dalam penampilan kali ini.

Advertisement

“Di lapangan kami harus lebih siap lagi. Tidak boleh lengah dengan poin per poin, harus lebih fokus lagi,” imbuh Nitya.

Kembali berhadapan dengan pemain Tiongkok, Zhang Nan/Fu Haifeng, Ahsan/Hendra masih belum berhasil menciptakan kemenangan. Juara dunia 2015 itu kalah straight game dengan skor, 9-21 dan 18-21.

Ini menjadi pertemuan ketujuh bagi Ahsan/Hendra dengan Zhang/Fu. Dalam tiga pertemuan terakhir, pasangan Indonesia ini juga belum berhasil mengatasi wakil Tiongkok tersebut. Rekor pertemuan sementara masih dipegang Zhang/Fu dengan 4-2 (menang-kalah).

Advertisement

“Kami coba strategi baru dengan pola permainan baru. Tahunya malah enggak berkembang. Dari kemarin-kemarin kalah terus, jadi enggak ada salahnya coba strategi baru, tetapi ternyata enggak berhasil,” papar Ahsan.

Sementara itu, kejutan pemain muda, Ihsan Maulana Mustofa, terhenti di perempat final. Ihsan kalah saing dari sang senior, Tommy Sugiarto, demi memperebutkan satu tiket ke semifinal. Tunggal muda Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PBSI ini menyerah dua game langsung, 10-21 dan 5-21, dalam waktu 34 menit. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif