SOLOPOS.COM - Tommy Sugiarto (Dok/JIBI)

Japan Open 2015 diwarnai kegagalan wakil-wakil Indonesia menembus babak final.

Solopos.com, TOKYO — Indonesia gagal mengirimkan wakil ke final Japan Open Super Series 2015 setelah tunggal putra Tommy Sugiarto dan ganda campuran Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi tumbang di semifinal, Sabtu (12/9/2015).

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Tommy Sugiarto dipaksa mengakui keunggulan pebulu tangkis andalan Tiongkok, Lin Dan, dengan skor 17-21, 17-21 di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jepang. Ini menjadi kekalahan kelima Tommy dari pebulu tangkis berjuluk Super Dan itu dalam tujuh pertemuan terakhir.

Sebelum bertolak ke Jepang, Tommy berhasil memenangi duel tiga game melawan Lin Dan dengan skor 19-21, 21-8, 21-16 di Indonesia Open Super Series Premier 2015, 3 Juni lalu. Sayangnya, tunggal putra nomor satu Indonesia itu gagal mengulang kemenangan di Japan Open setelah berduel selama 54 menit.

“Tadi [kemarin] saya sudah menerapkan strategi saya. Tapi Lin Dan lebih siap dengan pola permainan hari ini [Sabtu]. Buat saya ini menjadi evaluasi, karena sama seperti saya, dia kemarin juga pasti sudah kehilangan stamina. Tapi tadi di lapangan dia bisa tahan,” kata Tommy, seperti dilansir badmintonindonesia.org, Sabtu.

Laga final tunggal putra, Minggu (13/9/2015), akan mempertemukan Lin Dan dengan unggulan ketujuh asal Denmark, Viktor Axelsen, yang mengalahkan pebulu tangkis Taiwan, Chou Tien Chen, dengan skor 21-19, 21-13.

Sementara itu, Angga/Ricky lebih dulu tersingkir setelah ditaklukan ganda putra nomor satu dunia asal Korea Selatan, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong, dengan skor 16-21 dan 16-21. Ganda putra peringkat kedua Indonesia itu kesulitan mengimbangi permainan Lee/Yoo sejak awal game pertama hingga menyerah setelah berjuang selama 49 menit.

“Di game pertama kami sempat ketinggalan jauh, dan ngejar-ngejar tapi nggak sampai. Di game kedua juga begitu, ketinggalan, sudah sempat mengejar tapi masih kalah juga. Kami awalnya memang kalah start dan juga banyak error-nya sendiri,” kata Angga.

Angga/Ricky sempat unggul 7-4 di awal game kedua. Namun, mereka gagal mengantisipasi kebangkitan Lee/Yoo yang mampu membalik kedudukan menjadi 7-9. Setelah itu, duet peringkat ke-11 dunia itu semakin kesulitan mengejar lawan mereka.

“Kami pengen buru-buru dan banyak mati sendiri karena angin. Tapi itu tidak bisa dijadikan alasan. Kami merasa kecewa, tapi kami sudah berusaha,” imbuh Angga.

Ini menjadi pertemuan keempat bagi kedua pasangan ganda putra itu dengan rekor 3-1 untuk keunggulan Lee/Yoo. Satu-satunya kemenangan yang pernah diraih Angga/Ricky atas pasangan Korsel itu adalah di Singapore Open dengan skor tipis 21-19, 21-18.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya