SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
”Target kami dapat meraih 57-60 medali emas pada PON XVIII di Riau 9-20 September mendatang,” kata Komandan Kontingen PON Jateng, Sukahar ditemui Solopos.com seusai pelapasan kontingen PON Jateng di gedung Gradika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernuran Jl Pahlawan, Kota Semarang, Senin (27/8/2012).
Pelepasan kontingen dilakukan Gubernur Jateng, Bibit Waluyo ditandai dengan penyerahan bendera kontingen kepada Ketua Umum KONI Jateng, Sudiro Atmoprawiro. Kontingen Jateng berkekuatan 286 atlet putera, 196 atlet puteri, 139 pelatih, dan 40 manajer.
Dari 39 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingan, lanjut Sukahar, Jateng mengikuti sebanyak 38 cabor. ”Satu cabor yakni sofball tak lolos kualifikasi,” imbuhnya.
Dari 39 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingan, lanjut Sukahar, Jateng mengikuti sebanyak 38 cabor. ”Satu cabor yakni sofball tak lolos kualifikasi,” imbuhnya.
Mengenai cabor yang diandalkan untuk mendulang banyak medali emas, ia menyebutkan antara lain, atletik, sepatu roda, taekwondo, panjat tebing, dan bilyard.
Lebih lanjut Sukahar yang juga Wakil Ketua Umum II KONI Jateng, menyatakan para atlet telah melakukan persiapan fisik dan mental melalui pemusatan latihan daerah sejak lama.
”Atlet Jateng sudah siap segalanya. Siap bertandingan dan siap menang. Siap merebut 60 medali emas,” tandasnya.
Dia memohon dukungan dan doa restu dari warga Jateng supaya kontingen PON Jateng bisa mencapai target empat besar. ”Kami mohon doa restu segenap masyarakat Jateng,” katanya.
Sukahar menambahkan pemberangkatan kontingen PON Jateng dilakukan secara bertahap, ”Kontingen aeromodeling berangkat paling awal yakni 27 Agustus,” ujarnya.
Sementara Gubernur Jateng, Bibit Waluyo, menyatakan para atlet supaya berjuang penuh semangat dan sekuat tenaga untuk memenangi setiap pertandingan.
”Para atlet jangan berpikir masalah bonus dulu, yang penting tunjukan prestasi. Jateng bisa masuk peringkat empat besar,” kata dia.
Mantan Pangdam IV/Diponegoro ini berpesan kepada para atlet supaya menjaga kesehatan, konsentrasi, dan percaya diri sehingga bisa bertanding secara maksimal.
”Setelah digembleng berbulan-bulan, kini saatnya para atlet PON menunjukkan prestasi yang terbaik,” tandas Bibit.
Pada kesempatan itu, gubernur juga menyayangkan adanya daerah melakukan jual beli atlet untuk mendongkrak prestasi di PON. ”Saya tak setuju adanya jual beli atlet,” kata dia.
