SOLOPOS.COM - ilustrasi
ilustrasi
JOGJA—Jelang laga kontra Tangerang Selatan yang digelar di Lapangan Wuled Pekalongan 15 September mendatang, Tunas Jogja terkendala buruknya kualitas teamwork.
Pelatih Tunas Jogja Daryanto Hadi mengatakan ketika anak asuhnya melawan Arema Indonesia di babak penyisihan beberapa waktu lalu, teamwork jadi kelemahan paling menonjol. “Teamwork memang menjadi pekerjaan rumah kami,” ucapnya kepada Harian Jogja.
Dikatakannya, ketika melawan Arema Indonesia, anak asuhnya tampil frontal menyerang. Sayangnya, lawan mereka pun tak mau kalah. Akan tetapi, buruknya teamwork membuat permainan anak asuhnya seperti tak terkoordinir. “Permainan kami beru terlihat terkoordinir di 20 menit terakhir,” ujarnya.
Oleh sebab itu, dari uji coba Tunas Jogja melawan PS Baturetno di Stadion Kridosono Rabu (12/9) sore, ia memang menitikberatkan kepada pola permainan kolektif. “Ini untuk melatih teamwork mereka,” tegasnya.
Terbukti, dari pertandingan uji coba yang berakhir dengan kemenangan Tunas Jogja dengan skor 1-0 melalui gol Deka Pradita di menit 16 tersebut, permainan anak asuhnya sudah cukup kompak.
Menurutnya, teamwork yang menjadi kelemahan Tunas Jogja sejauh ini bisa dibilang menjadi kendala terbesar terutama ketika melawan tim-tim yang menerapkan pressure ketat. Manajer Tunas Jogja Badarul Anwar berharap, ketika melawan Tangerang Selatan, timnya tidak menerapkan permainan terbuka dan frontal.
Pasalnya, secara kualitas, Tangerang Selatan yang merupakan peserta dari Indonesia Super League (ISL) U-21 berada setingkat di atas Arema Indonesia. Tunas Jogja, katanya, harus mewaspadai terlebih dahulu permainan Tangerang Selatan. Dengan begitu Tunas Jogja bisa melihat pola permainan Tangerang Selatan. “Untuk itu, memang mutlak kualitas teamwork diperlukan,” ucapnya.