SOLOPOS.COM - Atlet difabel Indonesia, Doni Yulianto, sedang berlatih di Stadion Sriwedari beberapa waktu silam. JIBI/Solopos/Ilustrasi/dok

Jelang APG 2015 yang akan dilaksanakan di Singapura 3-9 Desember 2015 mendatang, sejumlah atlet sudah dipersiapkan di Kota Solo.

Solopos.com, SOLO– Tim atletik National Paralympic Committee (NPC) Indonesia bakal mendegradasi sekitar 20 peserta pelatnas untuk menghadapi ASEAN Para Games (APG) 2015.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sebanyak 55 atlet telah mengikuti pelatnas di tim atletik NPC yang dimulai sejak awal Februari lalu. Mereka harus melewati ujian degrasi yang digeber pada 25 hingga 28 Februari nanti untuk memperebutkan tiket dalam kontingen APG Indonesia.

“Dari total 250 peserta pelatnas [semua cabang olahraga], hanya akan diambil 200 atlet. Kalau dari atletik paling tidak akan dipangkas menjadi 30 hingga 40 atlet,” ujar pelatih atletik NPC Indonesia, Abdul Aziz, saat dijumpai wartawan sesuai latihan di Stadion Sriwedari, Solo, Selasa (10/2) pagi.

Limit atau catatan waktu masing-masing atlet menjadi kriteria utama dalam penyaringan peserta di cabang olahraga (cabor) atletik. Selama ujian degradasi, seluruh peserta harus bersaing mencatatkan limit terbaik untuk lolos. Oleh sebab itu, para atlet harus bekerja keras dalam tes degradasi meski memiliki catatan gemilang saat tampil di kejuaraan-kejuaraan sebelumnya.

“Untuk cabor terukur seperti ini kan mudah menentukan limit setiap atlet. Jadi, nanti ya tinggal dilihat limitnya saja. Selama latihan juga sudah kelihatan catatan waktu masing-masing atlet,” imbuh Aziz.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Departemen Cabang Olahraga NPC Indonesia itu mengatakan atlet dari luar pelatnas juga berkesempatan mengikuti seleksi masuk kontingen APG.

“Sementara ini, peserta pelatnas hanya atlet yang dipanggil NPC dengan melihat prestasi di kejuaraan-kejuaraan sebelumnya. Namun, kalau ada atlet lain yang ikut seleksi tetap kami persilakan,” ujar dia.

Setelah tes degradasi rampung digeber, NPC akan mengadakan rapat pleno untuk menentukan kuota peserta di tiap cabor. “Belum ada kuota peserta yang dipatok NPC kepada tiap cabor. Kami hanya merumuskan penilaian, tapi soal keputusan degradasi baru bisa diambil setelah rapat pleno sesudah tes,” imbuh Aziz. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya