SOLOPOS.COM - Para atlet paragames sedang berlatih di Stadion Sriwedari beberapa waktu lalu. JIBI/Solopos/dok

Jelang APG 2015 sejumlah atlet yang sejak beberapa waktu lalu berlatih di Solo harus siap-siap terdegradasi.

Solopos.com, SOLO — Tes degradasi atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia untuk menghadapi ASEAN Para Games (APG) 2015 dimulai Rabu (25/2).

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Atletik menjadi salah satu cabang olahraga (cabor) yang paling cepat memetakan daftar peserta seleksi yang layak didegradasi. Dalam tes hari pertama, sekitar 50% peserta seleksi telah masuk dalam daftar calon degradasi.

Menurut manajer tim atletik NPC Indonesia, Waluyo, sebagian besar peserta seleksi yang masuk dalam gerbong degradasi merupakan para atlet baru alias bukan panggilan NPC Indonesia. Mereka tersisih karena tidak mampu mencatatkan limit lebih baik daripada para atlet senior.

“Kami menyeleksi atlet dengan dua sistem, pertama melihat limit (catatan waktu dan jarak) serta raihan medali mereka di kompetisi sebelumnya. Hari ini [kemarin], sudah ada sekitar 50% atlet peserta seleksi yang limitnya kurang bagus jadi kemungkinan bisa dicoret,” beber dia saat dijumpai wartawan seusai menggelar tes degradasi di Stadion Sriwedari, Solo, Rabu pagi.

Tes degradasi hari pertama hanya mencakup tiga nomor pertandingan, yakni lari 400 meter, lompat jauh, dan tolak peluru, dengan seluruh klasifikasi kecacatan. Dalam tes hari kedua, Kamis (26/2/2015), tim atletik bakal menyeleksi para atlet dari nomor pertandingan lari 100 meter, lempar lembing, lompat tinggi, dan lompat jangkit.

“Target kami seleksi selesai dalam tiga hari. Jadi nomor pertandingan yang belum diseleksi hingga Kamis, akan dites di hari ketiga [Jumat (27/2)]. Sementara ini, belum ada yang dicoret. Tapi beberapa atlet yang sudah kelihatan limitnya kurang bagus kami sarankan ikut seleksi di cabor lain,” terang Waluyo.

Meski sebagian besar atlet anyar belum mampu menampilkan hasil gemilang, Waluyo menilai ada sekitar empat paralympian debutan yang layak dipromosikan. “Atlet baru yang kelihatan bagus ada sekitar tiga dari nomor lari jarak pendek. Total peserta seleksi 80an atlet, tapi yang murni panggilan dari NPC hanya 50 sisanya adalah atlet baru,” urai dia.

Setelah seleksi selesai digelar, pelatih dari seluruh cabor serta pengurus NPC bakal mengadakan rapat untuk memutuskan daftar pemain yang terkena degradasi pada Senin (2/3). Namun, keputusan degradasi masih dapat berubah setelah buku panduan teknis pertandingan APG 2015 diluncurkan.

“Kalau ternyata atlet yang kami promosikan nomor pertandingannya tidak tercantum di APG kali ini, otomotasi mereka akan tercoret. Demikian juga sebaliknya, yang sudah dicoret bisa dipanggil kembali kalau ternyata nomor pertandingannya tercantum dan berpotensi medali,” jelas Waluyo. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya