SOLOPOS.COM - Para suporter saling lempar bata saat pertandingan antara PSS Sleman melawan PSIM Jogja pada pertandingan Divisi Utama 2014 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (29/4). Pertandingan yang sempat terhenti beberapa menit tersebut di akhiri dengan skor 0-0. (JIBI/HarianJogja/Gigih M. Hanafi)

 

Para suporter saling lempar bata saat pertandingan antara PSS Sleman melawan PSIM Jogja pada pertandingan Divisi Utama 2014 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (29/4). Pertandingan yang sempat terhenti beberapa menit tersebut di akhiri dengan skor 0-0. (JIBI/HarianJogja/Gigih M. Hanafi)

Para suporter saling lempar bata saat pertandingan antara PSS Sleman melawan PSIM Jogja pada pertandingan Divisi Utama 2014 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (29/4). Pertandingan yang sempat terhenti beberapa menit tersebut di akhiri dengan skor 0-0. (JIBI/HarianJogja/Gigih M. Hanafi)

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Harianjogja.com, SLEMAN-Manajemen PSS Sleman mempersilahkan kubu PSIM untuk mempergunakan Stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman sebagai tempat dilangsungkannya laga derby antara PSIM kontra PSS Sleman, Jumat (8/8/2014) mendatang.

Sejatinya, pada kedua lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, PSIM bertindak sebagai tuan rumah dalam derby DIY.

Akan tetapi belum selesainya renovasi Stadion Mandala Krida-home base Laskar Mataram, membuat manajemen PSIM harus memutar otak untuk menentukan alternatif stadion untuk gelaran tersebut.

“Silahkan kalau memang mau menggunakan Stadion Maguwoharjo. Kalau sudah ada rekemondesi dari BLI (Badan Liga Indonesia) apa kami mau menolak? Lagipula itu [Maguwoharjo] kan bukan milik PSS namun milik Pemkab Sleman,” ujar Direksi PT Putra Sleman Sembada (PSS) Suparjiono kepada Harianjogja.com, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, penggunaan kandang skuat Super Elang Jawa sebagai tempat digelarnya pertandingan derby akan memberikan keuntungan ganda bagi PSS. Di samping, manajemen tidak direpotkan dengan biaya operasional, mental Anang Hadi CS akan terdongkrak, karena bermain di kandang sendiri.

“Akan tetapi sekarang yang jadi pertanyaan adalah apakah kepolisian memberikan izin? Karena kita tahu pada putaran pertama kemarin pertandingan sempat ricuh,” lanjut Suparjiono.

Dia menambahkan dengan pemindahan lokasi laga derby ke Stadion Maguwoharjo, pemasukan tiket akan menjadi kewenangan penuh panitia pelaksana pertandingan PSIM.

Manajemen PSS, kata dia tidak akan meminta jatah dari hasil keuntungan tiket tersebut.

“PSIM sifatnya menyewa stadion. Jadi keuntungan penjualan tiket sepenuhnya milik Panpel PSIM, termasuk pula soal ijin kepolisian,” terang Parji.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya