SOLOPOS.COM - Gelandang Inggris, Frank Lampard (tengah). DokJIBI/Solopos/Reuters

Solopos.com, LONDON –Duel Inggris kontra Jerman di Stadion Wembley, London, Rabu (20/11/2013) dini hari WIB, memang hanya sebatas persahabatan. Namun, bagi gelandang veteran Inggris, Frank Lampard, laga itu bukan hanya sebatas persahabatan dan uji coba jelang Piala Dunia 2014.

Lampard berharap Inggris mampu mengakhiri puasa kemenangannya atas Jerman di Wembley. Skuat Tiga Singa, julukan Inggris, terakhir kali meraih kemenangan atas Jerman di laga non-kompetitif adalah saat laga persahabatan pada November 2008 lalu.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Kendati demikian, dalam kompetisi resmi Inggris belum pernah meraih kemenangan kandang atas rival abadinya itu sejak 1975. Catatan inilah yang coba untuk diakhiri oleh Lampard cs.

Pertemuan di Wembley ini akan jadi kali pertama sejak keduanya bertemu pada babak kedua Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Saat itu, Die Mannschaft, julukan Jerman, meraih kemenangan telak 4-1 atas Inggris.

Lampard sadar Inggris saat ini perlu meningkatkan permainan mereka. Terlebih, setelah pada laga persahabatan sebelumnya, juga di Wembley, Sabtu (16/11/2013), dipermalukan Chile 0-2.

Anda tak melakukan pertandingan persahabatan melawan Jerman,” ujar Lampard dilansir Soccerway, Minggu (17/11/2013). “Mereka sangat kuat dibanding sebelumnya [pada 2010] dan menciptakan kesan yang baik di Piala Dunia.”

“Tapi munculnya Bayern Munich sebagai klub dan para pemain muda yang bermunculan menandakan mereka memiliki skuat nasional yang bagus, dan tidak hanya di starting eleven. Mereka melakukan peningkatan cukup tajam.”

Kekalahan atas Jerman di Afrika Selatan masih segar diingatan Lampard. Hal itu terutama setelah dirinya menciptakan gol pada babak pertama tak diberikan, meskipun telah melewati garis gawang.

Namun, gelandang asal Chelsea akan meletakkan semua ingatan itu di belakang dan melupakan permasalahan itu.

“Itu berada di balik pikiran setiap orang. Saya bertanya-tanya tentang hal itu. Itu bukan kesalahan Jerman, sudah pasti,”

“Itu kesalahan wasit dan menciptakan banyak perubahan karena sekarang kami memiliki teknologi garis-gawang, di mana itu merupakan salah satu bonus. Yang terjadi, tinggallah sejarah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya