Sport
Rabu, 9 Mei 2018 - 14:25 WIB

Jelang Lawan Persiraja, Persis Solo Asah Mental Pemain

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BANDA ACEH</strong> – Intimidasi hingga permainan keras adalah &ldquo;makanan&rdquo; yang lazim dirasakan sejumlah tim saat bertandang ke markas tim lawan. Keputusan wasit yang berat sebelah juga acapkali memantik emosi pemain tim tamu. Jika sudah begitu, permainan tim menjadi tidak fokus sehingga susah memetik kemenangan.</p><p>Puluhan tahun melanglangbuana di sepak bola Nusantara, Jafri Sastra paham betul pola-pola intimidasi tuan rumah pada para tamunya. Pelatih asal Payakumbuh ini pun tak ingin anak asuhnya di <a href="http://bola.solopos.com/read/20180507/499/914876/persis-solo-jelang-lawan-persiraja-kondisi-azka-fauzi-dan-jalwandi-membaik">Persis Solo </a>&nbsp;emosional dan bermental &ldquo;tempe&rdquo; saat menghadapi intimidasi di kandang lawan. Mental Tri Handoko dkk. benar-benar dilatih agar tetap tenang saat tensi pertandingan memanas.</p><p>&ldquo;Ayo, sekarang silakan berteriak intimidasi seperti di pertandingan. Silakan ditampar, tapi jangan ditampar beneran,&rdquo; ujar Jafri menirukan instruksinya saat latihan kepada <em>Solopos.com</em>, Selasa (8/5/2018).</p><p>Alih-alih menampar, ada pemain Persis yang justru mengelus pipi rekannya dengan lemah lembut. Ulah itu tentu membuat seisi tim terbahak-bahak. Gelandang Persis, Heru &ldquo;Eto&rsquo;o&rdquo; Setiawan, juga bikin terpingkal saat hanya menepuk pantat M. Wahyu dengan pelan.</p><p>Sesi &ldquo;saling mengintimidasi&rdquo; ini dilakukan seusai latihan di lapangan sintetis Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. Di sesi itu, Jafri pun ikut diuji emosinya setelah disentil telinga oleh seorang ofisial Persis, Mursid Amirudin. Jafri hanya bergeming dan tersenyum saat dikerjai Mursid.</p><p>&ldquo;Inilah layaknya pertandingan. Jangan sampai kita terpancing emosi, tetap sabar dan fokus bertanding,&rdquo; tutur eks Pelatih Mitra Kukar itu.</p><p>Laskar Sambernyawa memang berpotensi mendapat tekanan intens dari pemain maupun suporter saat melawat ke kandang <a href="http://bola.solopos.com/read/20180509/499/915199/lawan-persiraja-persis-solo-kembali-ke-formasi-andalan">Persiraja Banda Aceh</a> di Stadion H. Dimurthala, Jumat (11/5/2018) malam. Secara tradisi, <a href="http://bola.solopos.com/read/20180508/499/915144/pasoepati-godok-deklarasi-damai-dengan-bcs">suporter</a> Persiraja lebih fanatik ketimbang Aceh United yang dihadapi Persis pekan lalu. Laskar Rencong juga diyakini tak segan main ngotot untuk memperbaiki posisi mereka di klasemen.</p><p>&ldquo;Mental itu sangat penting saat away. Keputusan wasit tak akan berubah dengan protes-protes. Saya harap laga melawan Aceh United kemarin menjadi pelajaran agar pemain tetap menjaga emosi,&rdquo; ujar Jafri Sastra.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif