SOLOPOS.COM - Pelatih Persis Solo menunjukkan tato Laskar Sambernyawa di lengannya seusai menjadi pembicara dalam diskusi yang digelar kemunitas suporter Campusbois 1923, Kamis (25/5/2023) malam WIB. (Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO – Komunitas suporter Persis Solo, Campusbois 1923, kembali menggelar diskusi bertajuk Rapor Akhir Musim Persis Solo di salah satu kafe di Kota Solo, Kamis (25/5/2023) malam WIB.

Seratusan orang dari berbagai komunitas pendukung Persis Solo hadir untuk mengetahui jalannya diskusi tentang catatan tim kesayangan mereka pada musim lalu dan rencana tim di Liga 1 musim depan.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Dalam acara ini, pelatih Persis Solo Leonardo Medina, Media Officer Bryan Barcelona, dan Direktur Olahraga Edwin Klok, tampil sebagai pembicara. Masing-masing menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan para suporter.

Perwakilan Campusbois 1923 Ivan Bogdanov mengatakan rapor akhir musim Persis Solo merupakan agenda rutin yang digelar komunitsa suporter tersebut. Mereka ingin lebih mendekatkan suporter, anggota staf, manajer, dan elemen Persis Solo lainnya.

“Ini agenda rutin setelah musim berakhir dan menjelang musim baru. Ini juga sebagai kontrol Persis Solo. Suporter juga jadi tahu kendala apa musim lalu. Serta arah ke depan,” kata Ivan kepada Espos.

Manajemen Persis Solo pun mengapresiasi aksi yang diiniasi Campusbois 1923. Bahkan, Persis Solo juga menghadirkan Leonardo Medina dan Edwin Klok untuk menjawab setiap pertanyaan suporter.

Media Officer Persis Solo Bryan Barcelona mengatakan diskusi ini merupakan sebuah bentuk komunikasi antara Persis Solo dan suporter. Setiap tahunnya ada diskusi awal musim dan akhir musim. Persis Solo berkomitmen untuk memberi ruang kepada suporter.

“Sudah tahun ketiga acara ini, ini juga salah satu bentuk komitmen kita untuk bikin ruang ruang dengan suporter,” kata Bryan.

Salah satu yang menjadi catatan yakni tiga kali pergantian pucuk pelatih dalam semusim. Seperti diketahui Persis Solo dalam Liga 1 2022/2023 semula dinakhodai oleh Jacksen F. Tiago kemudian berganti Rasiman dan kemudian Leonardo Medina hingga saat ini.

Edwin Klok pun menjawab pasti peralihan dari satu pelatih ke pelatih lain membutuhkan proses adaptasi. Tiga pergantian dalam satu musim membuat pemain butuh adaptasi. Tapi dia tidak melihat ada kesulitan.

“Yang dilakukan Coach Leo (leonardo Medina) adalah mengakumulasi apa problem di era sebelumnya dan mencari solusinya,” kata dia.

Edwin menyebut Leo memiliki cara untuk melakukan pendekatan yang menarik sehingga membuat pemain memiliki kedekatan dengan seluruh pelatih dan anggota staf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya