SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Faktor nonteknis masih membayangi langkah Persis Solo dalam laga kandang terakhir babak delapan besar kontra Martapura FC di Stadion Manahan, Rabu (21/10/2014).

Pasalnya, Laskar Sultan Adam, julukan Martapura FC, dikenal sebagai tim dengan dukungan nonteknis cukup kuat. Tim asal Kalimantan Selatan itu pernah membuat Persis gigit jari saat bertandang ke Stadion Demang Lehman, Rabu (8/10). Saat itu, Laskar Sambernyawa nyaris menahan imbang Martapura FC tapi tuan rumah dihadiahi tendangan penalti di menit-menit akhir.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Kali ini, Persis memang berlaku sebagai tuan rumah untuk skuat polesan Frans Sinatra Huwae itu. Namun, bukan berarti Laskar Sambernyawa bakal aman dari gangguan non teknis.

Persis pernah mengecap pahitnya dikerjai wasit saat menjamu Pusamania Borneo FC di laga pembuka babak delapan besar, 3 Oktober lalu. “Di Martapura lalu, kami sudah dikerjai wasit. Kami harap kali ini wasit bisa bersikap adil, masa ya di kandang sendiri kami dikerjai wasit,” kata Pelatih Persis Solo, Widyantoro, kepada Espos, Selasa (21/10).

Wiwid, sapaan Widyantoro, menegaskan anak-anaknya harus fokus pada pola permainan dan tidak terpengaruh pada gangguan nonteknis. “Kami serahkan semua pada yang Di Atas, yang penting anak-anak konsentrasi penuh karena ini adalah laga penentuan,” sambung mantan pelatih PSS Sleman itu.

Terpisah, Manajer Persis Solo, Totok Supriyanto, mengaku telah mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan nonteknis dalam laga kali ini. Pihaknya mengupayakan segala cara untuk membuat pertandingan berjalan adil.

“Sebenarnya, selama ini kami juga sudah mengantisipasi hal itu [gangguan nonteknis]. Tapi nyatanya kami tetap dicurangi. Saya kaget saat menjamu Borneo dulu, kami tidak menyangka bakal dikerjai wasit di laga kandang,” ujar dia.

Menurut Totok, ada skenario yang dirancang pihak tertentu untuk menjegal langkah Persis lolos ke semifinal. Kecurigaan itu terbukti dengan banyaknya sanksi yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepada Laskar Sambernyawa. Sementara, aduan Persis soal kecurangan wasit Ahmad Tuharea yang memimpin laga kontra Borneo FC tak mendapatkan tanggapan.

Totok khawatir gangguan nonteknis semacam itu bakal kembali terjadi dalam bentrok lawan Laskar Sultan Adam. Sebab, menurut dia, tim tamu tentu bakal mencari celah untuk meraih kemenangan di kandang Persis.

“Harapan kami pertandingan bisa berjalan fair play. Tapi, siapa yang bisa menjamin. Ini kan laga penentu, baik untuk Persis maupun untuk Martapura. Jadi, mereka pasti mencari celah yang bisa dimanfaatkan untuk mengalahkan Persis,” ulas dia.

Kesiapan para pemain, sambung Totok, merupakan faktor kunci untuk mengantisipasi gangguan nonteknis. “Kuncinya di pemain. Kalau pemain bisa bermain bagus dan konsisten, mau diakali wasit seperti apapun tetap saja bisa mencetak gol. Pemain harus bersemangat untuk menang, tidak boleh kendor,” tandas mantan kapten Persis era 1990an itu. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Mengantisipasi faktor nonteknis melawan Martaura FC, Persis waspada. JIBI/Solopos/Dok/Ilustrasi

Mengantisipasi faktor nonteknis melawan Martaura FC, Persis waspada. JIBI/Solopos/Dok/Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya