Sport
Rabu, 19 Februari 2014 - 20:40 WIB

JELANG PERSIS VS PERSIKU : Koreografi Pasoepati untuk HUT Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi koreografi Pasoepati (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Solopos.com, SOLO—Laga uji coba Persis kontra Persiku Kudus, Kamis (20/2/2014) malam, dijadikan Pasoepati meluapkan sejumlah aksi. Mereka menyiapkan aksi koreografi untuk menyambut HUT ke-269 Solo dan penggalangan bantuan untuk korban letusan Gunung Kelud.

Persiapan koreografi itu mulai terlihat di tribun selatan. Pasoepati dari sejumlah suku, Rabu (19/2) sore, berkumpul mengatur ploting untuk aksi tersebut.

Advertisement

Menurut informasi yang diterima Solopos.com, para suporter akan membentuk formasi hingga memunculkan tulisan 269 di tribun tersebut.

“Formasi diperagakan di depan papan score [tribun selatan],” terang pengurus bagian Humas Pasoepati Suku Ras, Laweyan, Dedi Otong, saat ditemui Solopos.com di Stadion Manahan.

Bakal bergabung dalam atraksi itu Pasoepati dari berbagai suku. Suku-suku itu antara lain Holigers (Ngapeman), WAM (Walet Merah Gandekan), Big Reds (Gorunggi, Palur), Torcida (Delanggu, Klaten). “Jelas aksi kami nanti dengan harapan dalam usia 269 tahun, Kota Solo semakin baik,” papar Dedi.

Advertisement

Sementara penggalangan dana untuk korban letusan Gunung Kelud masih terus dilakukan Pasoepati di berbagai wilayah. Menurut rencana, laga uji coba nanti juga dijadikan waktu pengumpulan donasi.

Menteri Sosial DPP Pasoepati, Isnaini mengakui kiriman dana dari Pasoepati Tangerang, Karawang dan Jakarta telah mengalir. Selain itu, beberapa aksi penggalangan dana di dalam Kota Solo sendiri juga terkumpul.

“Masih rapat terus, termasuk saat pertandingan juga masih akan dilakukan penggalangan dana. Untuk pendistribusian bantuan menunggu rapat terakhir bersama-sama,” jelas Isnanini.

Advertisement

Pakaian pantas pakai juga mereka himpun. Pasoepati akan mengupumlkan pakaian itu dalam laga uji coba nanti. Sembako dan barang-barang lain mulai terkumpul.

Namun, bantuan yang dikumpulkan itu tak lantas langsung dikirim ke wilayah korban bencana. Identifikasi kebutuhan korban bencana masih dikumpulkan.

“Karena menurut pengalaman setelah bantuan mengalir lalu terputus. Malah informasi terakhir yang kami terima di sana [di kawasan korban bencana] membutuhkan air bersih. Tapi bagaimana keputusannya, kami menunggu teman-teman dulu,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif