Sport
Selasa, 2 Oktober 2018 - 22:25 WIB

Jelang Race di Italia, Pembalap Muda Solo Ini Gembleng Fisik

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> &mdash; Pembalap muda asal Solo, <a href="http://sport.solopos.com/read/20180807/481/932615/berprestasi-pembalap-muda-solo-bakal-tampil-di-italia">Diptya Oktadewa</a> Ichwan, intensif mempersiapkan ketahanan fisik jelang tampil di kejuaraan gokart International Rok Final di Sirkuit South Garda, Lonato, Italia, 10-13 Oktober 2018 mendatang.</p><p>Kondisi cuaca serta karakter trek dengan daya cengkeram tinggi dinilai akan banyak menguras stamina para pembalap. Mental juga perlu disiapkan <a href="http://sport.solopos.com/read/20161129/481/772507/pembalap-muda-solo-berprestasi-di-kejuaraan-go-kart-internasional">pembalap</a> yang akrab disapa Dio ini mengingat ini menjadi pengalaman pertamanya bertarung di Eropa.</p><p>Dio meraih tiket ke International Rok Final setelah tampil gemilang di ajang Eshark Rok Cup 2018. Siswa SMAN 4 Solo itu berhasil menggenggam tiga titel sekaligus yakni juara nasional kelas Shiffer 125, juara nasional kelas Shifter 150 dan juara nasional kelas Senior Non Seeded.</p><p>Remaja berusia 15 tahun ini pun berambisi mengharumkan nama Merah Putih di kancah balap dunia. &ldquo;Saya lebih fokus ke latihan fisik untuk persiapan ke Italia. Saya harus disiplin mengikuti program yang diberikan pelatih,&rdquo; ujar Dio saat dihubungi <em>Solopos.com,</em> Selasa (2/10/2018).</p><p><a href="http://sport.solopos.com/read/20180131/481/889978/kejuaraan-gokart-naik-kelas-pembalap-muda-solo-langsung-juara">Dio</a> mengaku tak menyangka bisa mendapat kesempatan tampil di Negeri Pizza. Di awal musim ini, pembalap Respon Motorsport itu hanya mencoba mengasah skill dengan bertarung dengan driver-driver senior yang lebih berpengalaman. Namun kerja kerasnya selama ini ternyata berbuah hasil.</p><p>Dia menjadi salah satu pembalap termuda yang akan bertanding di South Garda, bersaing dengan puluhan pembalap lain dari seluruh dunia. &ldquo;Kesempatan ini sebenarnya bonus bagi saya. Namun saya berjanji akan tetap berusaha maksimal,&rdquo; tutur Dio.</p><p>Agar bisa beradaptasi dengan kondisi sirkuit, Dio sudah bertolak ke Italia sejak 28 September. Sebagai ajang pemanasan, Dio rencananya akan mengikuti kejuaraan Trofeo d&rsquo;Autuno di South Garda, sepekan sebelum International Rok Final. Pelatih Dio, Dicky Septiawan, mengatakan faktor fisik akan sangat menentukan jalannya perlombaan di Italia.</p><p>Dia meminta anak asuhnya segera beradaptasi dengan karakter trek serta mengejar bobot ideal untuk menambah leluasa manuver mobil. &ldquo;Lintasan South Garda karakternya ngegrip sehingga banyak menguras tenaga. Ketahanan fisik sangat dibutuhkan,&rdquo; kata dia.</p><p>Dicky meminta Dio tak terbebani dengan target tertentu saat balapan. Sang pelatih mengaku tak mematok target berlebihan karena menganggap race di Italia sebagai peluang menambah jam terbang. Dicky juga mewanti-wanti anak asuhnya tak terbebani dengan lawan yang notabene adalah juara di masing-masing negaranya. &ldquo;Target penting bisa finish dulu saja. Bisa masuk final itu bonus,&rdquo; ucapnya.&nbsp;</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif