JELANG WIMBLEDON : Nadal Diliputi Keraguan

Rafael Nadal khawatir kembali mengalami cedera saat tampil pada Grand Slam Wimbledon, akhir pekan nanti. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

LONDON – Petenis ranking lima dunia, Rafael Nadal, ingin segera menghapus mimpi buruknya dalam turnamen Grand Slam Wimbledon yang bakal dimulai awal pekan ini.

Petaka Nadal sepanjang musim lalu terjadi di ajang ini setahun lalu. Saat itu Juara French Open 2013 ini mengalami kekalahan menyakitkan sepanjang karier tenis profesionalnya. Nadal terhenti di babak kedua dan menyerah atas petenis Republik Cheska, Lukas Rosol.

Selain menderita kekalahan ironis itu, petenis kidal ini harus membayar mahal lantaran ia mengalami cedera lutut. Cedera parah ini membuat Nadal terpaksa menepi selama lebih dari tujuh bulan. Bahkan, petenis 27 tahun ini harus rela peringkatnya tergelincir hingga urutan lima.

Akan tetapi, bayangan kelam itu masih belum sirna. Bahkan, Nadal diterpa keraguan akan kondisi fisiknya setelah berjuang ekstra keras untuk mempertahankan trofi Roland Garros musim ini. Petenis Spanyol ini hadir di London dengan keadaan kurang baik dan ia tidak yakin dengan penampilannya.

“Saya tidak siap bermain di sini, ini faktanya. Saya bermain dengan memakai penghilang rasa sakit. Musim lalu saya berada di sini karena saya sangat menyukainya. Saya berusaha yang terbaik, tetapi setelah Roland Garros lutut saya sangat berbeda. Setelah ini saya tidak bisa ikut turnamen lagi hingga akhir musim,” ungkap Nadal, seperti dilansir Eurosport, Minggu (23/6) WIB.

Menurutnya, dalam olahraga memang ada yang menang dan kalah. Baginya, tahun lalu ia sarat akan pengalaman. Salah satunya kekalahan pahit di Wimbledon musim lalu. Di samping itu, Nadal mengaku jika bermain di partai final dan untuk mengamankannya butuh penghilang rasa sakit, wajar adanya. Namun demikian, jika penghilang sakit itu digunakan sejak laga pertama akan sangat tidak baik untuk kesehatan.

Sejak kembali menginjakkan kakinya di lapangan tenis Februari lalu, petenis 27 tahun ini telah mengemas tujuh gelar dari total sembilan ajang. Jadwal yang padat membuat pengoleksi 12 Grand Slam ini memutuskan untuk melewatkan turnamen pemanasan di Halle dan memilih beristirahat di Mallorca, Spanyol.

“Anda tidak bisa melupakan tenis saat melihat Wimbledon di depan mata. Namun, saya beristirahat selama beberapa hari,” imbuhnya.

Publik tinggal menunggu kiprah Nadal sesuai menjuarai French Open di Wimbledon. Hadir sebagai unggulan kelima di ajang grass court itu, Nadal berpotensi berjumpa musuh bebuyutannya, Roger Federer, Andy Murray atau pun Novak Djokovic di delapan besar.